//]]> Waspada, Inilah 7 Dosa Jariyah Bermain TikTok - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

December 30, 2022
WASPADA, INILAH 7 DOSA JARIYAH BERMAIN TIKTOK

Spirit Muslim. Keberadaan TikTok kini seolah-olah menjadi salah satu gaya hidup yang tidak bisa dilepaskan dari keseharian masyarakat luas. Padahal seperti yang kita tahu bahwa didalam TikTok tidak hanya berisi hal-hal positif saja, disisi lain juga terdapat sisi negatif dan mafsadahnya sendiri. Hal-hal semacam inilah yang dikhawatirkan akan menjadi dosa jariyah bagi para pengguna TikTok karena terdapat konten yang tidak sesuai dengan syari'at dan hukum Islam. Maka tidak mengherankan jika melihat sisi negatif yang begitu besar sampai-sampai MUI wilayah jember pun melayangkan fatwa Haram bermain TikTok. Fatwa ini bukan tanpa alasan, selain akan berpotensi menjadi dosa jariyah bagi penggunanya, TikTok juga berdampak merusak akhak dan moral bangsa terutama generasi muda.

Tanpa kita sadari, saat kita bermain TikTok, baik saat mengupload maupun melihat konten yang tidak sesuai dengan syari'at Islam maka secara langsung hal tersebut akan menjadi ladang dosa jariyah bagi penggunanya, inilah salah satu alasan kenapa sebagian ulama berpendapat bahwa TikTok Haram hukumnya. Maka dari itu perlu kita waspadai dan perlu kita ketahui apa saja dosa jariyah dari bermain TikTok ini agar kita sebagai generasi penerus Islam tidak terjerumus kedalam jebakan maksiat. Berikut Spirit Muslim akan membagikannya untuk sahabat sekalian.



1. AJANG MENEBAR MAKSIAT.

TikTok menjadi ajang menebar maksiat.

Perkembangan TikTok yang akhir-akhir ini terus mengalami kemajuan pesat membuat banyak orang berbondong-bondong mengunduh aplikasi ini. Semakin banyak yang mengunduh maka semakin banyak pula konten yang dibagikan, namun sayangnya beberapa konten TikTok memuat unsur maksiat yang bertentangan dengan syari'at Islam, seperti konten joget-joget yang erotis, konten ghibah, bahkan tak sedikit konten TikTok berisi kata-kata kasar dan jorok. Padahal Allah S.W.T sudah memperingatkan dan melarang hambanya untuk berbuat kerusakan di dunia ini. Allah S.W.T berfirman:

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya:
"Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah diatur dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik." (QS Al-A'raf: 56).


2. MEMBUANG-BUANG WAKTU

TikTok membuang-buang waktu

Konten TikTok yang begitu banyak dan beragam membuat para penggunanya rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk menikmatinya. Bahkan tidak jarang dari mereka lupa waktu saat bermain TikTok hingga meninggalkan apa yang sudah menjadi kewajibannya. Menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang tidak bermanfaat merupakan suatu kerugian besar, karena waktu yang diberikan Allah S.W.T seharusnya dapat dipergunakan dengan baik untuk hal-hal yang bermanfaat.

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Artinya:
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang” (HR. Bukhari no. 6412)

Waktu yang diberikan oleh Allah S.W.T tidak akan bisa diputar kembali, maka sudah selayaknya sebagai seorang Muslim untuk menghargai waktu yang ada semaksimal mungkin, jangan sampai kelak kita menyesal karena kita telah menyia-nyiakan waktu yang ada saat ini.


3. HILANGNYA RASA MALU

TikTok Membuat Seseorang Kehilangan Rasa Malu

Kehadiran sosial media, terutama TikTok membuat para penggunanya berlomba-lomba untuk membuat konten yang seunik mungkin dengan tujuan agar dikenal oleh banyak orang. Berbagai cara pun dilakukan bahkan dengan memamerkan anggota tubuhnya, tidak jarang beberapa orang nekat berbuat konyol untuk mendongkrak popularitas mereka di TikTok. Kondisi demikian membuktikan bahwa saat ini sudah banyak orang-orang yang kehilangan rasa malunya, mereka menggadaikan rasa malunya dan harga dirinya demi sebuah popularitas, Astaghfirullah.

Rasulullah S.A.W pun menyindir orang-orang yang tidak memiliki rasa malu ini untuk berbuat sesuka hati mereka, karena mereka tidak bisa diperingatkan dan diingatkan oleh ajaran syari'at Islam. Rasulullah S.A.W bersabda:

إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِ النُّبُوَّةِ الأُوْلَى: إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ

Artinya:
"Sesungguhnya di antara perkataan kenabian terdahulu yang diketahui manusia ialah jika engkau tidak malu, maka berbuatlah sesukamu !." (HR. Bukhari, no. 3484, 6120).


4. MARAKNYA TABARRUJ (Memamerkan kecantikan dan pesona wanita)

Maraknya Tabarruj di TikTok

Wanita yang paham dan mengerti ilmu agama, ia akan berusaha semaksimal mungkin menutup dirinya dari yang bukan mahramnya. Namun wanita yang tidak paham illmu agama, ia akan berusaha semaksimal mungkin berbuat Tabarruj secara berlebihan, yakni berdandan dan memamerkan kecantikannya didepan khalayak umum untuk mendapatkan sebuah pengakuan. Hal semacam ini sudah sering terjadi di TikTok dan seolah-olah menjadi hal lumrah, bahkan mereka tidak segan-segan untuk menggunakan filter  di TikTok untuk mempercantik wajah mereka. Padahal sudah jelas bahwa syari'at mengharamkan seorang wanita berdandan secara berlebihan hingga menimbulkan syahwat bagi orang lain yang melihatnya.

Hal semacam ini justru akan menjadi dosa jariyah seseorang karena banyaknya orang yang sudah melihat kecantikannya, bahkan mungkin beberapa dari mereka sampai tergerak syahwatnya karena melihat kecantikan dan keindahan wajah wanita tersebut. Islam tidak mengajarkan demikian, Islam mengajarkan kepada wanita Muslimah untuk senantiasa menutup aurat mereka rapat-rapat agar tidak menimbulkan fitnah bagi yang memandangnya.

وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ

Artinya:
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu, dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)


5. HILANGNYA MURU'AH (KEWIBAWAAN/ KEHORMATAN)

TikTok Membuat Seseorang Kehilangan Muru'ah atau Kewibawaan dan Kehormatan

Seperti yang kita tahu, cukup banyak konten yang ada di TikTok, namun tidak sedikit pula konten tersebut hanya mengikuti tren saja yang tidak memberikan manfaat, sebut saja konten joget-joget dan challenge yang kini sedang marak di TikTok. Kaum wanita dan laki-laki pun turut meramaikan tren tersebut, namun dibalik itu semua, konten challenge dengan berjoget di depan kamera sedikit demi sedikit akan mengikis kewibawaan dan kehormatan (Muru'ah/ Marwah) seseorang.

Ia akan dipandang seolah tidak memiliki harga diri lagi didepan orang yang melihatnya dan akan berimbas ia akan dicaci bahkan direndahkan atas perbuatannya tersebut, lagi-lagi ini menjadi salah satu sebab bertebarnya dosa dan fitnah di TikTok bagi para penggunanya. Padahal Islam mengajarkan umatnya agar senantiasa saling menjaga kehormatan dan harga diri saudaranya, bukan justru merendahkannya. Rasulullah S.A.W bersabda:

مَنْ رَدَّ عَنْ عِرْضِ أَخِيْهِ, رَدَّ اللهُ وَجْهَهُ النَّارَ

Artinya:
“Sesiapa mempertahankan kehormatan saudaranya yang akan dicemarkan orang, maka Allah akan menolak api neraka dari mukanya pada hari Kiamat.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).


6. KAUM LELAKI BERTINGKAH LEMAH GEMULAI

TikTok Membuat Lelaki Bertingkah Lemah Gemulai

Islam mengajarkan umatnya dari kaum laki-laki untuk menjadi pribadi yang tegas dan gagah karena kodrat laki-laki adalah sebagai seorang pemimpin dimana tanggung jawab besar ada di setiap pundak laki-laki, maka tidak selayaknya bagi seorang laki-laki bertingkah lemah gemulai seperti itu. Namun berbeda halnya saat kita membuka TikTok, dimana tingkah lemah gemulai kini sudah mulai menjangkiti kaum laki-laki. Mereka berjoget-joget dengan luwes meskipun secara fisik tubuh mereka besar dan kekar. Ini menunjukkan meskipun tubuh kekar tidak menjamin mereka memiliki pribadi yang tegas dan gagah. Lihatlah bagaimana sabda Rasulullah S.A.W berikut :

لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُخَنَّثِينَ مِنْ الرِّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلَاتِ مِنْ النِّسَاءِ وَقَالَ أَخْرِجُوهُمْ مِنْ بُيُوتِكُمْ

Artinya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat laki-laki yang kebanci-bancian dan para wanita yang kelaki-lakian”. Dan Nabi juga bersabda: “keluarkanlah mereka dari rumah-rumah kalian!” (HR. Bukhari no. 5886).


7. KONTEN PRANK YANG MENYEBALKAN

TikTok Mengandung Konten Prank yang Menyebalkan

Didalam TikTok terdapat banyak sekali konten-konten yang bertebaran, tidak terkecuali konten prank atau jebakan. Konten semacam ini terbilang sangat menyebalkan bagi sang korban karena dia akan merasa dipermainkan dan disudutkan dengan konten tersebut. Bahkan tak jarang korban sampai mengalami trauma dan ketakutan tersendiri akibat konten prank yang berlebihan ini. Jika korban tidak ikhlas atas prank semacam ini maka hal tersebut akan menjadi dosa jariyah bagi pelaku prank tersebut. Allah S.W.T berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiridan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka itulah orang-orang yang zalim.(QS Al-Hujurat: 11).

Bahkan lebih lanjut Rasulullah S.A.W bersabda:

لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يُرَوِّعَ مُسْلِمًا

Artinya:
“Tidak halal bagi seorang muslim menakut-nakuti muslim yang lain.” (HR. Abu Daud, no. 5004; Ahmad 5: 362).

Kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan awal hingga akhir bahwa bermain TikTok mengandung banyak sekali mafsadah (kerusakan) yang dapat memicu seseorang melakukan dosa jariyah. Maka dari itu penting bagi kita sebagai generasi Muslim lebih bijak dalam bermain sosial media, karena saat ini seolah-olah dunia tanpa sekat lagi dimana fitnah semakin bertebaran dimana-mana.


Salah satu cara membentengi diri kita dari fitnah akhir zaman ini adalah dengan memperkuat keimanan kita. Kita juga bisa memanfaatkan sisi positif dari TikTok untuk membagikan konten yang bermanfaat, seperti konten ceramah para ustadz dan ulama ternama hingga konten shalawat bersama. Konten semacam ini sangat diperlukan sebagai bentuk syiar Islam sekaligus cara untuk memerangi maksiat yang ada di sosial media, terutama TikTok. Wallahu A'lam.

0 comments:

Post a Comment