//]]> PENJELASAN HARI TASYRIK LENGKAP DENGAN PENGERTIAN, KEUTAMAAN, SERTA AMALAN-AMALANNYA - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

September 03, 2017



Spirit Muslim. Hari Tasyrik merupakan hari yang identik dengan larangan untuk berpuasa bagi umat Muslim. Hari Tasyrik merupakan hari yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari-hari tersebut, seluruh jamaah haji dari berbagai negara yang ada di tanah suci melaksanakan ibadah lempar Jumrah. Sedangkan umat Muslim lainnya sebagian masih ada yang menyibukkan dirinya dengan menyembelih hewan Qurban di negaranya masing-masing.

Selain sebagai hari bagi jamaah haji untuk melempar Jumrah, Hari Tasyrik juga identik dengan larangan syariat bagi seseorang untuk melakukan puasa, lantas kenapa dilarang/diharamkan berpuasa pada hari Tasyrik ? selengkapnya Spirit Muslim akan memaparkan penjelasan selengkapnya pada artikel ini mulai dari pengertian hari Tasyrik, keutamaan hari Tasyrik, amalan-amalan hari Tasyrik, hingga hal-hal yang diharamkan pada hari Tasyrik.

Memang saat hari Tasyrik tiba, syariat melarang seseorang untuk berpuasa, walaupun dalam hari Tasyrik umat Islam tidak diperkenankan untuk berpuasa namun mereka masih dapat melakukan amalan-amalan lain  yang dapat dikerjakan pada hari tersebut. Selain itu terdapat juga beberapa keutamaan, hikmah, fadhillah, hingga manfaat diharamkannya berpuasa pada hari Tasyrik. Berikut selengkapnya akan kami sajikan informasi seputar hari Tasyrik mulai dari pengertian hari Tasyrik hingga hal-hal yang diharamkan pada hari Tasyrik.

PENGERTIAN HARI TASYRIK

Hari Tasyrik merupakan hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah setelah hari raya Idul Adha. 

Imam Nawawi rahimahullah berkata dalam syarh Shahih Muslim: "Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah). Disebut Tasyrik karena Tasyrik itu berarti mendendeng atau menjemur daging Qurban diterik matahari. Dalam Hadits disebutkan, hari Tasyrik adalah hari untuk memperbanyak dzikir yaitu berupa takbir dan lainnya".

Dalam riwayat Imam Nawawi diatas disebutkan bahwa hari Tasyrik merupakan hari "mendendeng atau menjemur" daging Qurban, hal tersebut dilakukan karena pada masa itu masih belum ada lemari pendingin (Kulkas) untuk menyimpan daging Qurban untuk mengawetkannya, maka orang-orang pada saat itu mencari alternatif dengan menjemur/mendendeng daging Qurban untuk mengawetkan daging Qurban tersebut sehingga dapat dimanfaatkan dilain waktu.

Selain itu ada yang berpendapat bahwa Tasyrik juga bermakna "Syuruq" yang berarti terbit. Yang mana kaum Muslimin pada saat itu selain tanggal 10 Dzulhijjah mereka menyembelih Qurban pada waktu Syuruq (setelah matahari terbit).
Syari'at tidak memperkenankan seseorang untuk berpuasa pada hari Tasyriq, karena pada hari itu merupakan hari untuk menikmati berbagai hidangan yang ada sekaligus hari berbahagia bagi umat Muslim karena masih dalam nuansa Idul Adha. Rasulullah S.A.W bersabda:

إِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَ شُرْبٍ وَ ذِكْرِاللّهِ تَعَالَى

Artinya:
"Sesungguhnya pada hari itu (hari Tasyrik) adalah hari makan, minum, dan mengingat Allah (dzikrullah)". (H.R. Muslim).

Berdasarkan hadits tersebut lah diharamkan bagi seseorang untuk berpuasa pada hari Tasyrik. Namun demikian, meskipun diharamkan untuk berpuasa pada hari tersebut masih terdapat pengecualiannya, misal bagi jamaah haji yang tidak mampu membayar dam (denda) dalam haji dan memilih menggantikannya dengan puasa 3 hari selama perjalanan haji maka hal ini diperbolehkan untuk berpuasa di hari Tasyrik ini.


KEUTAMAAN HARI TASYRIK

Alangkah beruntungnya jika kita sebagai seorang Muslim mampu merenungkan berbagai keutamaan yang ada pada hari Tasyriq. Dengan merenungkan berbagai keutamaan tersebut akan memotivasi diri kita untuk selalu berbuat amal kebajikan dan berbagai amalan-amalan lain ang sesuai dengan ajaran Rasulullah.

Meskipun seseorang dilarang berpuasa pada hari Tasyrik bukan berarti pada hari tersebut tidak ada keutamaannya, justru pada Hari Tasyrik ini terdapat beberapa keutamaan dan keistimewaan tersendiri didalamnya karena pada hari tersebut banyak saudara seiman kita sedang menjalankan beberapa rangkaian Ibadah haji seperti Mabit (bermalam) di Mina untuk melempar Jumrah pada keesokan harinya.

Disinilah salah satu letak keutamaan tersebut, jamaah haji dan umat Muslim lain dianjurkan untuk banyak berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah pada hari tersebut. Allah berfirman:


وَ اذْكُرُوا اللّهَ فِيْ أَيَّامٍ مَّعْدُوْدَاتٍ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِيْ يَوْمَيْنِ فَلاَ إِثْمَ عَلَيْهِ وَ مَنْ تَأَخَّرَ فَلاَ إِثْمَ عَلَيْهِ لِمَنِ اتَّقٰى

Artinya:
"Dan berdzikirlah (dengan menyebut) akan Allah (yakni dengan mengucap takbir selama menunaikan haji) dalam beberapa hari yang tertentu bilangannya (yakni di hari-hari Tasyrik). Barangsiapa yang ingin segera berangkat (meninggalkan Mina) pada hari yang kedua, maka ia tidaklah berdosa. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (menunda kkeberangkatannya dari dua hari itu) maka tiada dosa pula baginya, bagi orang yang bertaqwa". (Q.S. Al-Baqarah: 203).

Dalam sebuah hadits disebutkan:


أَعْظَمُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللّهِ يَوْمُ النَّحرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

Artinya:
"Hal yang paling agung di sisi Allah adalah hari Qurban (Idul Adha) kemudian hari Qarr (Tasyrik)". (H.R. Abu Daud 1765 dan Ibnu Khuzaimah 2866. Dishahihkan Al-Albani)

AMALAN-AMALAN HARI TASYRIK

Seperti penjelasan diatas, bahwa pada hari Tasyrik terdapat keutamaan tersendiri didalamnya. Mengingat dalam hari Tasyrik memiliki keutamaan tersebut, maka umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dan mengingat Allah, beberapa amalan yang dapat dilakukan oleh umat Muslim pada hari Tasyrik antara lain:

1. Bertakbir.
Berdzikir dengan cara bertakbir dapat dilakukan setelah seseorang selesai melaksanakan Shalat Wajib dengan bacaan sbb:


اللّهُ اَكْبَرُ اللّهُ اَكْبَرُ اللّهُ اَكْبَرُ لاَ اِلٰهَ اِلاَّ اللّهُ وَ اللّهُ اَكْبَرُ اللّهُ اَكْبَرُ وَ لِلّهِ الْحَمْدُ


2. Pada saat menyembelih hewan Qurban disunnahkan membaca Tasmiyah dan takbir.
Bacaan Tasmiyyah dan takbir tersebut adalah:


بِسْمِ اللّهِ وَ اللّهُ اَكْبَرُ

3. Memperbanyak doa kepada Allah S.W.T
Diantara doa yang dapat kita panjatkan adalah doa sapu jagat dengan lafadz:


رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَابَ النَّارِ

Banyak sekali faedah saat seseorang membaca doa sapu jagat ini, bahkan saking besarnya faedah tersebut, sampai-sampai Nabi S.A.W sering membaca doa tersebut, hal ini tertuang dalam sebuah riwayat dari Anas Bin Malik mengatakan:


كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم اللّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: "Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi S.A.W: Allahumma rabbanaa aatinaa fid dunya hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa 'adzaaban naar (Wahai Allah Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalahkami dari siksa api neraka)".

Hasan Al-Basri mengatakan: "kebaikan didunia adalah ilmu dan ibadah. Kebaikan di akhirat adalah surga".

Sedangkan Sufyan Ats-Tsauri mengatakan: "Kebaikan dunia adalah ilmu dan rizki yang Thayyib sedangkan kebaikan akhirat adalah surga".

4. Berdzikir dengan takbir saat melempar Jumrah bagi yang berhaji.
Poin selanjutnya ini khusus hanya bagi seseorang yang melaksanakan ibadah haji, lebih tepatnya saat jamaah haji melaksanakan ibadah lempar Jumrah. Dalam hal ini, selain melempar Jumrah, jamaah juga dianjurkan untuk membaca takbir serta berdzikir selama jamaah haji melakukan ibadah tersebut. Adapun doa dan dzikir yang biasa dipanjatkan oleh jamaah haji adalah sebagai berikut:


بِسْمِ اللّهِ اَللّهُ اَكْبَرُ رَجْمًا لِشَّيَاطِيْنِ وَ رِضًا لِلرَّحْمٰنِ. اللّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا

Artinya:
"Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, kutukan bagi segala syetan dan ridha bagi Allah Yang Maha Pengasih. Ya Allah Tuhanku, jadikanlah ibadah hajiku ini haji yang mabrur dan sa’i yang diterima".

5. Banyak bersyukur kepada Allah.
Bersyukur sudah selayaknya kita lakukan setiap saat, dalam keadaan apapun, Allah akan senantiasa memberikan banyak sekali kenikmatan. Lebih-lebih saat hari Tasyrik tiba, disanalah banyak sekali berbagai macam kenikmatan, baik kenikmatan badaniyyah maupun Qalbiyyah. Mulai dari nikmat pembagian daging Qurban hingga nikmat berdzikir kepada Allah.

Betapa besar nikmat yang telah Allah berikan tersebut, untuk itu sudah sepatutnya kita sebagai umat-Nya untuk memperbanyak bersyukur, lebih-lebih pada hari Tasyrik ini. Karena mensyukuri nikmat Allah adalah termasuk nikmat maka karena nikmat inilah kita bersyukur kepada sang pemberi nikmat. Untuk itu barangsiapa yang menggunakan nikmat Allah untuk bermaksiat, maka sesungguhnya ia telah kufur pada nikmat yang diberikan Allah kepada kita.

6. Makan dan Minum dengan niatan untuk memperkuat ibadah.
Makanan dan minuman merupakan salah satu penunjang kehidupan manusia. Makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh manusia pada dasarnya sebagai salah satu upaya pemenuhan kebutuhan energi seseorang.

Alangkah beruntungnya seorang Muslim saat ia makan maupun minum ia niati dengan tujuan untuk memperkuat badan ketika beribadah, jadi tidak hanya rasa kenyang yang ia dapat, melainkan makan dan minum dengan niatan beribadah menjadi bonus tersendiri bagi seseorang tersebut.

Islam mensyariatkan untuk mengawali segala sesuatu dengan niat yang baik, lebih-lebih sebagai niatan untuk beribadah. Sudah selayaknya setiap kali makan dan minum kita niatkan untuk memperkuat ibadah kepada Allah S.W.T, apalagi saat hari Tasyriq ini yang mana Allah telah melimpahkan rezeki lebih dari hari-hari biasanya. Sudah sepatutnya berbagai hidangan dan kenikmatan yang Allah berikan dapat kita manfaatkan untuk berbagai hal yang terpuji, lebih-lebih untuk memperkuat badan kita agar kita semakin mudah untuk menjalankan berbagai macam ibadah yang telah disyariatkan Islam.

Baca juga: Inilah keutamaan puasa tarwiyah dan arafah.



HAL-HAL YANG DIHARAMKAN PADA HARI TASYRIK

Sudah umum diketahui bahwasannya pada hari Tasyrik diharamkan bagi seseorang untuk berpuasa, ini tidak lain karena hari Tasyrik merupakan hari dimana umat Muslim merayakan suka citanya untuk menikmati daging Qurban yang telah dibagikan.

Dari Nubaisyah Al-Hudzali radhiallahu 'anhu bahwa Nabi S.A.W bersabda:


أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَ شُرْبٍ وَ ذِكْرٍ لِلّهِ

Artinya:
"Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah". (H.R. Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Nasa'i).

Dalam kitab Al-Minhaj syarh Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan: "Hari Tasyrik ialah hari sesudah Idul Adha. Hari tersebut (Tasyrik) dimasukkan kedalam hari Ied. Maka hukum yang terdapat pada hari Ied sebagian besar berlaku pula pada hari Tasyrik. Seperti halnya di hari Tasyrik sama dalam hal waktu pelaksanaan menyembelih hewan Qurban. Juga di hari Ied dan Tasyrik sama-sama dilarang berpuasa dan dianjurkan untuk bertakbir".

Dalam kitab Lathaiful Ma'arif, Ibnu Rajab mengatakan:


و إنما نهي عن صيام أيام التشريق لأنها أعياد للمسلمين مع يوم النحر فلا تصام بمنى و لا غيرها عند جمهور العلماء, خلافا لعطاء فى قوله: إن النهي يختص بأهل منى

Artinya: "Kita dilarang berpuasa pada hari Tasyrik karena hari Tasyrik adalah hari raya kaum Muslimin, disamping hari raya Qurban. Karena itu tidak boleh berpuasa di Mina maupun di daerah lainnya menurut mayoritas ulama, tidak sebagaimana 'Atha yang mengatakan: Sesungguhnya larangan puasa di hari Tasyrik khusus bagi orang yang tinggal di Mina".

Ibnu Rajab juga menjelaskan: "Ketika orang-orang yang bertamu ke Baitullah telah mengalami keletihan karena perjalanan berat yang mereka lalui, disamping kelelahan setelah Ihram dan melaksanakan manasik haji dan Umrah, Allah mensyariatkan kepada mereka untuk beristirahat dengan tinggal di Mina pada hari Qurban dan 3 hari setelahnya. Allah perintahkan mereka untuk makan daging sembelihan mereka. Disaat ituah mereka mendapatkan jamuan dari Allah karena kasih sayang Allah kepada mereka".

Itulah tadi berbagai macam penjelasan seputar hari Tasyrik yang telah terangkum dalam artikel ini. Semoga dengan semakin pahamnya kita mengenai hari Tasyrik menjadikan kita lebih paham apa yang harus diamalkan pada saat hari Tasyrik dan apa yang dilarang dalam hari Tasyrik. Semoga dapat bermanfaat bagi para sahabat dan menjadikan kita lebih bersemangat lagi untuk beribadah kepada Allah S.W.T. Aamiin.

0 comments:

Post a Comment