//]]> PRINSIP DAGANG RASULULLAH - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

May 07, 2017



Spirit Muslim. Menurut sebagian orang mungkin berdagang bukanlah perkara yang mudah, tidak lain karena modal yang dibutuhkan cukup besar, belum lagi dalam berdagang seseorang juga harus menanggung resiko, mulai dari kerugian hingga menghadapi berbagai macam karakter para pembeli. Namun jangan berkecil hati, Islam telah mengatur perdagangan dengan sedemikian rupa melalui pelajaran yang telah dicontohkan oleh Rasulullah sehingga memudahkan seseorang dalam menjalankan usaha perniagaan ini.

Bahkan hebatnya lagi dengan menerapkan strategi dan prinsip perdagangan ala Rasulullah, Insyaallah seseorang yang berprofesi menjadi pedagang akan menggapai kesuksesan finansial yang barokah. Rasulullah S.A.W mengajarkan kepada umatnya bahwa modal utama dalam memulai bisnis perniagaan adalah Lillahita'ala, kejujuuran, dan kepercayaan. Tiga hal inilah yang membawa Rasulullah menuju kesuksesan dalam berdagang. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai prinsip dagang Rasulullah S.A.W.

1. Semua usaha merupakan Mazra'atul Akhirah (Ladang untuk kehidupan Akhirat).

Inilah prinsip utama dari sekian prinsip yag diajarkan Rasulullah dalam dunia perniagaan. Segala perbuatan yang beliau lakuan selalu berorientasi pada Akhirat. Dalam berdagang pun Rasulullah selalu menerapkan prinsip ini. Hal ini menunjukkan bahwa berdagang bukan hanya untuk kepentingan duniawi semata, namun juga untuk kepentingan Akhirat. Semua yang kita lakukan sudah selayaknya kita niatkan hanya untuk mengharap ridha Allah S.W.T semata. Hasil dagang yang kita peroleh pada akhirnya semata-mata kita gunakan untuk beribadah mengharap ridha Allah S.W.T.

Baca juga: kisah uwais al-qarni dan baktinya kepada sang ibu.


2. Kejujuran.

Rasulullah selalu mengutamakan kejujuran dalam berbagai lini kehidupannya, tak terkecuali dalam berdagang. Faktor kejujuran merupakan sebuah aset berharga dalam melaksanakan bisnis dagang beliau. Ditengah-tengah para pedagang yang curang beliau mampu tampil ditengah-tengah pedagang yang lain dengan kejujuran yang beliau pegang. Maka tidak mengherankan, jika banyak pembeli dan pelanggan yang antusias dan tertarik dengan kejujuran beliau saat berdagang. Salah satu contoh kejujuran beliau dalam berdagang adalah beliau bersedia untuk menjelaskan keadaan barang yang dijualnya dengan apa adanya. Beliau sama sekali tidak menutup-nutupi keadaan barang yang dijualnya. Beliau menjelaskan barang-barang yang baik itu memang baik dan barang yang buruk memang buruk. Selain itu Rasulullah tidak mengambil keuntungan terlalu banyak ketika berdagang sehingga harga jual yang beliau tawarkan tidak jauh berbeda dengan harga asli.


3. Kepercayaan.

Saat seseorang menepati janjinya saat itulah ia akan mendapat kepercayaannya. Mungkin inilah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan keadaan Rasulullah yang selalu memegang teguh apa saja yang beliau janjikan. Pun pada saat beliau menjual barang dagangannya. Beliau selalu mengirim barang yang dipesan seseorang tepat waktu. Beliau tidak membiarkan para pelanggannya merasa kecewa atas barang yang dibelinya. Sehingga prioritas inilah menjadi teknik jitu untuk meraih kepercayaan pelanggan. Pelanggan yang puas akan menyebarluaskan rasa puasnya tersebut sehingga banyak pelanggan yang berdatangan kepada beliau untuk membeli barang dagangannya.

Sungguh Nabi Muhammad adalah sebaik-baiknya suri tauladan bagi kita. Melalui petunjuk Allah beliau memberikan contoh-contoh kepada umatnya dalam berbagai hal termasuk adab-adab dalam jual beli. Ketiga prinsip dasar itulah yang dapat kita pegang teguh dalam menjalankkan usaha dalam bidang perdagangan. Tidak ada rahasia sukses apapun dalam perniagaan selain menerapkan 3 prinsip utama tersebut. Insyaallah kita akan mudah meraih kesuksesan tidak hanya di dunia saja namun juga hingga Akhirat kelak. Barakallah.

0 comments:

Post a Comment