//]]> 6 AMALAN UTAMA SAAT MENDENGARKAN ADZAN - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

May 24, 2017




Spirit Muslim. Seruan adzan mungkin sudah tidak asing terdengar ditelinga kita, pasalnya adzan selalu berkumandang selama 5 kali dalam sehari. Namun terkadang suara adzan yang biasa kita dengar di masjid-masjid serta mushollah terkadang sempat kita abaikan begitu saja. Padahal terdapat amalan-amalan utama saat adzan berkumandang.

Adzan merupakan panggilan terhadap umat Islam untuk segera melaksanakan shalat. Diam sejenak dan menghentikan rutinitas serta kesibukan kita pada saat adzan berkumandang sudah selayaknya kita lakukan untuk menghormati seruan tersebut. Lebih-lebih kita dapat menyempatkan diri untuk melakukan amalan-amalan utama saat adzan berkumandang. Amalan-amalan saat adzan berkumandang sebenarnya mudah untuk kita terapkan, cukup meluangkan sedikit waktu, kita sudah dapat mengamalkan amalan-amalan saat adzan berkumandang ini. Nah, tahukah sahabat amalan-amalan apa saja itu ?. Berikut penjelasan selengkapnya.
AMALAN-AMALAN SAAT ADZAN

1. Menjawab kalimat adzan.
Saat adzan berkumandang kita disunnahkan untuk menjawab adzan yang dikumandangkan oleh Muadzin.

2. Membaca shalawat atas Nabi.
Selain membaca shalawat nabi kita juga dapat membaca shalawat Ibrohimiyyah (bacaan shalawat saat tasyahud dalam shalat).

3. Washilah untuk Rasulullah.
Memohon kepada Allah untuk Rasulullah S.A.W washilah dan keutamaan setelah adzan berkumandang


اللّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التّآمَّةِ, وَ الصَّلاَةِ الْقآئِمَةِ, آتِ مُحَمَّدَنِ الْوَسِيْلَةَ وَ الْفَضِيْلَةَ, وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ, وَ بْعَثْهُ مَقَامًا مَّحْمُوْدَنِ الَّذِيْ وَ عَدْتَهُ, اِنَّكَ لاَ تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ, يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya: "Yaa Allah tuhan yang memiliki seruan yang sempurna, dan shalat yang tetap didirikan, karuniakanlah nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan tempatkanlah dia pada kedudukan yang terpuji yang telah engkau janjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai dzat yang paling penyayang".

4. Membaca doa memohon ampunan Allah.
Hal ini sesuai dengan hadits yang disebutkan oleh Sa'ad bin Abi Waqqash. Doa tersebut adalah:

أَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ رَضِيْتُ بِااللهِ رَبًّا وَ بِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً وَبِالاْءِسْلَامِ دِيْنًا

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, aku ridha sebagai rabbku, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agamaku.

5. Memanjatkan do'a sesuai keinginan.
Anjuran ini terdapat dalam kitab Jalaul Afham halaman 329-331.

6. Mengusap kedua mata dengan ibu jari kedua tangan.
Masalah ini tidak berkaitan dengan hukum sunnah atau yang lainnya. Namun ini merupakan kebiasaan madzhab Malikiyyah. Anjuran ini didahului dengan membaca doa khusus sesudah Muadzin melafalkan " اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ لله ". Doa tersebut adalah:

مَرْحَبًا بِحَبِيْبِيْ وَ قُرَّةِ عَيْنِيْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ

Setelah membaca doa tersebut kita kecup kedua ibu jari kita lalu mengusapkannya di kedua mata kita.


DALIL-DALIL

Telah kita bahas tadi beberapa amalan-amalan pada saat adzan berkumandang. Lantas bagaimana dengan dalilnya ?, apa saja dalil-dalil yang memperkenankan amalan-amalan tersebut dilakukan ?. Berikut kami akan mengupas satu persatu dalil-dalil beserta faedah dari amalan-amalan tersebut.

Dalil untuk poin pertama hingga poin 3 telah disebutkan dalam hadits dari 'abdullah bin Amr bin Al-'ash, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda:

اِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ ثُمَّ صَلُّوْا عَلَيَّ فَاءِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوْ اللهَ لِى الْوَسِيْلَةَ فَاءِنَّهَا َ مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةَ لاَ تَنْبَغِى اِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ وَارْجُوْ اَنْ اَكُوْنَ اَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيْلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ

Artinya:
"Jika kalian mendengar Muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh Muadzin. Kemudian bershalawatlah untukku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di Surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah. aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafaatku". (H.R. Muslim: 384).

Selain itu meminta wasilah pada Allah untuk nabi Muhammad S.A.W disebutkan dalam hadits dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah bersabda:


مَنْ قَالَ حِيْنَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَ الصَّلاَةِ الْقَاءِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَ الْفَضِيْلَةَ وَ ابْعَثْهُ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا الَّذِيْ وَ عَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya:
"Barang siapa mengucapkan setelah mendengar adzan 'Allahumma robba haadzihid da'watid tammah wash sholaatil qooimah aati Muhammadanil wasiilata wal fadhilah, wab'atshu maqoomam mahmuudanil ladzi wa 'adtah [ya, Allah, Rabb pemilik dakwah yang sempurna ini (dakwah tauhid), shalat yang ditegakkan, berikanlah kkepada Muhammad wasilah (kedudukan tinggi), dan fadilah (kedudukan lain yang mulia). Dan bangkitkanlah beliau sehingga bisa menempati maqom (kedudukan) terpuji yangg telah Engkau janjikan padanya], maka ia akan mendapatkan syafaatku kelak". (H.R. Bukhari: 614).

Dalil untuk poin nomor 4 adalah hadits dari Sa'ad bin Abi Waqqash. Jika amalan tersebut dilakukan maka ia akan mendapatkan ampunan dari Allah atas dosa yang ia perbuat. Dari Sa'ad bin Abi Waqqash, dari Rasulullah S.A.W bersabda:

مَنْ قَالَ حِيْنَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ: أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَ حْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَ بِمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا وَ بِاالاءِسْلاَمَ دِيْنًا. غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ

Artinya:
"Siapa yang mengucapkan setelah mendengar Adzan: Asyhadu allaa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu wa anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh, radhiitu billahi rabba wa bi muhammadin rasuula wa bil islaami diina (artinya: aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, aku ridha sebagai rabbku, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agamaku), maka dosanya akan diampuni". (H.R. Muslim: 386).

Sedangkan dalil untuk poin nomor 5 adalah hadits dari 'abdullah bin 'amr bahwa seseorang pernah berkata "wahai Rasulullah, sesungguhnya Muadzin selalu mengungguli kami dalam pahala amalan. Rasulullah bersabda:

قُلْ كَمَا يَقُوْلُوْنَ فَاءِذَا انْتَهَيْتَ فَسَلْ تُعْطَهْ

Artinya:
"Ucapkanlah sebagaimana disebutkan oleh Muadzin. Lalu jika sudah selesai kumandang adzan, berdoalah, maka akan diijabahi (dikabulkan)". (H.R. Abu Daud: 524 dan Ahmad: 172).

Al-Hafidz Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini Hasan. Ini berarti doa sesudah Adzan termasuk diantara doa yang diijabahi.

Dalil untuk poin nomor 6 berlandaskan oleh perkataan Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Abduurrahman Al-Maghrabi, beliau berkata:

وَ رُوِيَ عَنْ الْخَضِرِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ أَنَّهُ قَالَ: مَنْ قَلَ حِيْنَ يَسْمَعُ الْمُؤَذِّنَ يَقُوْلُ: أَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ مَرْحَبًا بِحَبِيْبِيْ وَ قُرَّةِ عَيْنِيْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ثُمَّ يُقَبِّلُ اِبْهَامَيْهِ وَ يَجْعَلُهُمَا عَلَى عَيْنَيْهِ لَمْ يَعْمَ وَلَمْ يَرْمَدْ أَبَدًا

Artinya: "Diriwayatkan dari nabi Khidhir A.S bahwa ia berkata: barang siapa yang mendengar bacaan Muadzin 'asyhadu anna muhammadan Rasulullah' lalu ia berdoa 'marhaban yaa habiibii wa qurroti 'ainii muhammadibni abdillah shallallahu 'alaihi wa sallama' lalu ia mengecup dua jari jempolnya dan diletakkan (diusapkan) ke kedua matanya, maka ia tidak akan mengalami buta dan sakit mata selamanya". (Mawahib Al-Jalil Syarkh Mukhtasar Asy-Syaikh Khalil juz 3: 355).

Mungkin keenam amalan tersebut terlihat remeh dan jarang seseorang yang mengamalkannya. Namun dibalik semua itu, apabila kita menjalankannya dengan istiqomah insyaallah akan membuahkan hasil yang sangat besar dan bermanfaat. Untuk itu mari kita luangkan waktu kita disela-sela kesibukan kita untuk melaksanakan amalan-amalan tersebut agar senantiasa segala dosa-dosa kita terampuni, segala keinginan kita dapat segera terijabah, serta kelak di hari akhir kita mendapatkan syafaat dari Rasulullah S.A.W. Amiinn.

0 comments:

Post a Comment