//]]> TATA CARA SHALAT, RUKUN-RUKUN SHALAT, SYARAT-SYARAT SHALAT, BESERTA BACAAN DALAM SHALAT - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

February 01, 2017




Spirit Muslim. Shalat merupakan sebuah kewajiban bagi seorang muslim. Tidak diperkenankan meninggalkannya tanpa 'udzur tertentu. Sekalipun 'udzur karena hal-hal tertentu maka ia harus mengganti (mengqada') shalat fardhu tersebut. Shalat pada dasarnya berfungsi sebagai penghubung antara seorang hamba dengan sang khalik yakni Allah S.W.T. Disanalah tempat kita mengadu dan meminta dikeharibaan sang pencipta. Memohon ampunan dan keinginan kepada-Nya. Namun untuk melaksanakan shalat fardhu tersebut terdapat tata cara khusus yang telah diajarkan Rasulullah kepada umatnya. Nah untuk mengetahui serta memperdalam bagaimana tata cara shalat serta apa saja yang dilakukan saat shalat, berikut Spirit Muslim akan menyajikannya untuk anda.


SYARAT-SYARAT SHALAT.
Syarat shalat merupakan segala sesuatu yang harus dipenuhi dan harus ada sebelum shalat dilakukan. Berikut syarat-syarat shalat yang harus dipenuhi sebelum shalat dilakukan:

  1. Islam.
  2. Baligh.
  3. Berakal.
  4. Suci dari hadats (hadats kecil dan hadats besar) dan najis.
  5. Menutup aurat. Aurat laki-laki antara pusar hingga ke lutut. Aurat perempuan adalah seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
  6. Telah memasuki waktu shalat.
  7. Menghadap Qiblat.
  8. Mengetahui masing-masing rukun shalat dan sunnah shalat.


RUKUN-RUKUN SHALAT.
Rukun shalat merupakan segala sesuatu yang harus ada dan terpenuhi saat shalat berlangsung. Shalat tidak menjadi sah apabila salah satu dari rukun-rukun yang telah ditentukan tidak dikerjakan. Berikut rukun-rukun shalat yang wajib kita lakukan
  1. Niat.
  2. Takbiratul ihram.
  3. Berdiri bagi yang mampu.
  4. Membaca Surat Al-Fatihah pada tiap-tiap rakaat.
  5. Ruku'
  6. Tuma'ninah (diam sejenak).
  7. I'tidal.
  8. Tuma'ninah.
  9. Sujud
  10. Tuma'ninah
  11. Duduk diantara sujud.
  12. Tuma'ninah.
  13. Sujud
  14. Tuma'ninah.
  15. Duduk tasyahud akhir
  16. Tuma'ninah
  17. Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir.
  18. Salam.
  19. Tertib.


TATA CARA SHALAT
1. Berdiri tegak dan niat.

Berdiri tegak pada shalat fardhu hukumnya wajib selama tidak dalam keadaan sakit yang membuatnya tidak dapat berdiri. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Niat dapat diucapkan sebelum takbiratul ihram untuk memantapkan niat dalam hati yang dilakukan bersamaan pada saat takbiratul ihram. Langkah serta posisi berdiri yang benar adalah:
  1. Posisi badan tegak lurus dan tidak membungkuk.
  2. Kedua tangan rapat di samping badan.
  3. Kaki agak direnggangkan sedikit.
  4. Pandangan lurus ke tempat sujud.
  5. Posisi badan menghadap Qiblat.
  6. Mengucapkan niat shalat dengan suara yang pelan.
2. Takbiratul ihram.

Setelah posisi berdiri kita lakukan langkah selanjutnya adalah takbir sambil mengangkat kedua tangan seraya berniat dalam hati untuk melakukan shalat tertentu (shubuh, dzuhur, ashar, maghrib, atau isya'). Tata cara mengangkat kedua tangan ini adalah sebagai berikut:
  1. Telapak tangan sejajar dengan bahu.
  2. Ujung ibu jari sejajar berada dibawah ujung telinga bagian bawah.
  3. ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
  4. Jari-jari sedikit direnggangkan.
  5. Telapak tangan terbuka menghadap ke arah Qiblat.
  6. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunnah bagi laki-laki). Lengan dirapatkan di ketiak (sunnah bagi perempuan).
  7. Mengucapkan kalimat takbir (اللّهُ اَكْبَرْ) serta berniat shalat dalam hati.

3. Sedekap dalam shalat.

Sedekap dilakukan setelah takbiratul ihram dengan posisi sebagai berikut:
  1. Telapak tangan kanan diletakkan diatas pergelangan tangan kiri. Bukan digenggam.
  2. Meletakkan kedua tangan boleh di dada, diatas pusar, atau dibawah pusar. Namun yang lebih utama diletakkan di dada.
  3. Ketika bersedekap membaca do'a iftitah.
  4. Setelah selesai membaca do'a iftitah kemudian membaca surat Al-Fatihah dan salah satu surat pendek.
DOA IFTITAH.

كَبِيْرًا وَّالْحَمْدُ اللّهِ كَثِيْرًا, وَ سُبْحَانَ اللّهِ بُكْرَةً وَّ أَصِيْلاً. اِنِّيْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَ الأَرْضَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًا وَ مَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلاَتِيْ وَ نُسُكِيْ وَ مَحْيَايَ وَ مَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ بِذَالِكَ أُمِرْتُ وَ اَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Artinya: "Allah maha besar dengan sebesar-besarnya segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah, maha suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Seungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah milik Allah, tuhan semesta alam. Tiada satu pun sekutu bagi-Nya dan dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (Muslim).

4. Ruku'.

Setelah membaca surat pendek, langkah selanjutnya adalah Ruku' (membungkukkan badan). Langkah serta tata caranya adalah sebagai berikut:
  1. Mengangkat tangan terlebih dahulu sambil mengucapkan takbir seperti takbiratul ihram.
  2. Menurunkan badan ke posisi membungkuk.
  3. Kedua tangan menggenggam lutut. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus dan siku tidak ditekuk.
  4. Punggung dan kepala sejajar. tidak terlalu condong ke bawah maupun ke atas.
  5. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
  6. Pinggang direnggangkan dari paha.
  7. Pandangn lurus ke tempat sujud.
  8. Tuma'ninah (diam sebentar).
  9. membaca do'a ruku'.
DOA RUKU'
  Xسُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَ بِحَمْدِهِ   3

Artinya: "Maha suci Tuhanku yang maha agung dan dengan memuji-Nya


5. I'tidal.

I'tidal merupakan posisi bangkit dari ruku'. Posisi badan kembali tegak berdiri. Ketika bangkit disunnahkan mengangkat kedua tangan seperti takbiratul ihram sambil membaca "سَمِعَ اللّهُ لِمَنْ حَمِدَهْ". Badan kembbali tegak berdiri dan posisi tangan rapat diletakkan disamping badan seperti pada poin satu tadi. Setelah itu Tuma'ninah dengan membaca do'a i'tidal.

DOA I'TIDAL
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاوَاتِ وَ مِلْءُ الْأَرْضِ وَ مِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Artinya: "Ya Allah tuhan kami bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang Engkau kehendaki sesudah itu".


6. Sujud.

Setelah I'tidal selesai langsung menuju posisi sujud. Sujud adalah menempelkan wajah ke lantai. Anggota tubuh yang menempel pada lantai antara lain: wajah (kening dan hidung), duua telapak tangan, dua lutut, serta dua ujung jari telapak kaki. Sedangkan tata cara sujud yang benar adalah:
  1. Menurunkan badan dari posisi setelah i'tidal dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan kalimat takbir.
  2. Meletakkan kedua lutut ke lantai.
  3. Menempelkan kening dan hidung ke lantai.
  4. Menempelkan kedua telapak tangan ke lantai dengan posisi jari-jari tangan dirapatkan.
  5. Ujung jari tangan letaknya sejajar dengan bahu.
  6. Lengan atas direnggangkan dari ketiak (sunnah bagi laki-laki) dan lengan atas dirapatkan dengan ketiak (sunnah bagi perempuan).
  7. Merenggangkan jarak antara paha dan pinggang.
  8. Posisi pantat lebih tinggi dari kepala.
  9. Tuma'ninah (diam sebentar) lalu membaca doa sujud.
  10. Ketika bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat selanjutnya disunnahkan wajah terlebih dahulu diangkat dari lantai dengan kedua tangan sebagai tumpuan.
DO'A SUJUD.
Xسُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَ بِحَمْدِهِ  3

Artinya: "Maha suci Tuhanku yang maha tinggi dan dengan memuji-Nya".


7. Duduk Iftirasy (duduk diantara dua sujud).

Setelah sujud pertama selesai dilanjutkan dengan duduk Iftirasy. Tata cara duduk iftirasy adalah:
  1. Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan kalimat takbir.
  2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
  3. Telapak kaki kanan tegak lurus dengan lutut menghadap ke arah Qiblat. Jari-jari kaki diusahakan dibuka bertolak menyentuh ke lantai.
  4. Badan tegak lurus.
  5. Siku ditekuk dan diletakkan sejajar di atas paha.
  6. Telapak tangan dibuka dan diletakkan diatas paha. Ujung jari-jari tangan sejajar dengan bagian depan lutut.
  7. Pandangan lurus ke tempat sujud.
  8. Tuma'ninah (diam sejenak).
  9. Membaca doa duduk Iftirasy.
  10. Setelah itu sujud kembali untuk yang kedua kalinya.
DOA DUDUK IFTIRASY

رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَ ارْحَمْنِيْ وَ اجْبُرْنِيْ وَ ارْفَعْنِيْ وَ ارْزُقْنِيْ وَ هْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَ اعْفُ عَنِّيْ

Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, sayangi aku, tutupilah aib-aibku, angkatlah derajatku, berilah aku rizki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku".


8. Tasyahud awal.

Duduk tasyahud awal posisinya sama dengan duduk iftirasy. Yang membedakan adalah pada saat membaca tasyahud tepatnya kalimat syahadat, disunnahkan memberi isyarat dengan posisi jari telunjuk menunjuk ke arah depan. Setelah tuma'ninah dillanjutkan dengan membaca doa tasyahud awal.

DOA TASYAHUD AWAL

.التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّهِ. السَّلَامُ عَلَيْكَ ايُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَ عَلَى عِبَادِ اللّهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللّهِ. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah. Salam keselamatan, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan padamu wahai nabi Muhammad. Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah limpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya".


9. Tasyahud akhir.

Tasyahud akhir disebut juga dengan duduk Tawarruk. Tata caranya adalah sebagai berikut:
  1. Bangkit dari sujud kedua yakni pada rakaat terakhir shalat sambil membaca kalimat takbir.
  2. Posisi telapak kaki kiri dimasukkan di bawah kaki kanan. Jadi panggul duduk menyentuh lantai.
  3. Telapak kaki kanan tegak dengan jari-jari ditekuk dan bertolak dari lantai.
  4. Posisi tangan dan telapak tangan serta isyarat jari telunjuk sama dengan tasyahud awal.
  5. Tuma'ninah lalu membaca doa tasyahud akhir.
DOA TASYAHUUD AKHIR

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّهِ. السَّلَامُ عَلَيْكَ ايُّهَا النَّبِيُّ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَ عَلَى عِبَادِ اللّهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللّهِ. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى آلِ  سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ

Artinya: ""Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan, dan kebaikan bagi Allah. Salam keselamatan, rahmat, dan berkah-Nya kupanjatkan padamu wahai nabi Muhammad. Salam keselamatan semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah limpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarganya sebagaimana engkau memberi rahmat kepada junjungan kami nabi Ibrahim beserta keluarganya. Limpahkanlah berkah atas junjungan kami nabi Muhammad beserta para keluarganya sebagaimana engkau memberi berkah kepada junjungan kami nabi Ibrahim beserta keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkau lah yang terpuji dan maha mulia".


10. Salam.

Salam merupakan kegiatan akhir dari rangkaian shalat. Gerakan dilakukan setelah membaca doa tasyahud akhir dengan menengok ke arah kanan terlebih dahulu lalu ke arah kiri sambil membaca  السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ 


CATATAN
Jumlah rakaat (paket gerakan) dalam shalat fardhu tidak sama, pembagiannya adalah sebagai berikut:
1. Shalat shubuh (2 Rakaat).
2. Shalat Dzuhur, Ashar, dan Isya' (4 Rakaat).
3. Shalat Maghrib (3 Rakaat).

1. Shalat 2 Rakaat (Shalat Shubuh).
Pada shalat Shubuh dengan jumlah 2 rakaat dengan rinciian sebagai berikut

  • Memasuki pada rakaat pertama dimulai dari poin 1 hingga poin 7 yakni diakhiri dengan sujud kedua.
  • Memasuki Rakaat kedua, setelah sujud kedua tadi kita bangkit berdiri kembali dengan membaca takbir dan langsung memasuki poin 3 hingga 7. Namun pada rakaat kedua saat berdiri kita tidak membaca doa iftitah lagi melainkan langsung membaca surat Al-Fatihah beserta surat pendek. Setelah selesai sujud kedua kita langsung memasuki poin 9 dan 10. Sekedar catatan, pada saat shalat Shubuh disunnahkan membaca doa qunut setelah i'tidal dengan mengangkat kedua tangan.


2. Shalat 3 Rakaat (Shalat Maghrib).
Jumlah rakaat shalat Maghrib berjumlah 3 rakaat dengan rincian gerakan sebagai berikut.

  • Rakaat pertama diawali dengan poin 1 hingga 7 yakni diakhiri dengan sujud kedua.
  • Memasuki rakaat kedua, setelah sujud kedua tadi Kemudian bangkit berdiri dengan membaca takbir dan langsung memasuki poin 3 hingga 7. Pada saat memasuki rakaat kedua tepatnya saat berdiri, kita tidak membaca doa iftitah lagi melainkan langsung membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek. Setelah selesai sujud kedua langsung menuju posisi tasyahud awal seperti poin 8 diatas.
  • Memasuki rakaat ketiga, setelah selesai tasyahud awal kemudian kita bangkit berdiri kembali sambil membaca kalimat takbir. Setelah itu kita membaca hanya surat Al-Fatihah saja. Setelah selesai kita langsung memasuki gerakan seperti poin 4 hingga 7. Setelah selesai sujud kedua kita memasuki posisi pada poin 9 dan 10.
3. Shalat 4 Rakaat (Shalat Dzuhur, Ashar, dan Isya').
Shalat fardhu dengan jumlah rakaat sebanyak 4 memiliki gerakan sebagai berikut:
  • Rakaat pertama diawali dengan poin 1 hingga 7 yakni diakhiri dengan sujud kedua
  • Memasuki rakaat kedua, setelah sujud kedua tadi kemudian bangkit berdiri sambil membaca takbir dan langsung memasuki poin 3 hingga 7. Pada saat memasuki rakaat kedua tepatnya saat berdiri, kita tidak membaca doa iftitah lagi melainkan langsung membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek. Setelah selesai sujud kedua langsung menuju posisi tasyahud awal seperti poin 8 diatas.
  • Memasuki rakaat ketiga, setelah tasyahud awal kemudian kita bangkit berdiri kembali sambil membaca kalimat takbir. Setelah itu kita membaca hanya surat Al-Fatihah saja. Setelah selesai kita langsung memasuki gerakan seperti poin 4 hingga 7 dan diakhiri dengan sujud kedua.
  • Memasuki rakaat ketiga, setelah sujud kedua tadi  kemudian kita bangkit berdiri kembali sambil membaca kalimat takbir. Setelah itu kita membaca hanya surat Al-Fatihah saja. Setelah selesai kita langsung memasuki gerakan seperti poin 4 hingga 7 dan diakhiri dengan sujud kedua. Setelah sujud kedua kita memasuki poin akhir yakni poin 9 dan 10.


0 comments:

Post a Comment