//]]> Macam-macam Puasa Sunnah Beserta Niat yang Diajarkan dan Dianjurkan Rasulullah S.A.W - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

November 09, 2022


Spirit Muslim. Puasa merupakan sebuah amalan dimana Allah Ta'ala sendiri yang akan memberikan pahala kepada orang yang melaksanakan tersebut. Namun tahukah sahabat, bahwa puasa ternyata sudah diamalkan sejak dahulu kala oleh kaum Jahiliyyah saat Rasulullah S.A.W belum lahir ke dunia ini, dan mereka mempersembahkan puasa tersebut untuk berhala mereka.

Dalam Islam sendiri puasa dibagi menjadi beberapa bagian, yakni puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh, dan puasa yang haram, namun puasa yang sering dibahas syari'at adalah puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa wajib yakni puasa yang memang pada dasarnya diwajibkan atas setiap umat Muslim seperti puasa pada bulan Ramadhan, puasa nadzar, hingga puasa kafarat. Sedangkan puasa sunnah merupakan puasa yang dilakukan dan dianjurkan oleh Rasulullah S.A.W pada tanggal-tanggal tertentu yang telah disyariatkan oleh Islam, seperti puasa Arafah hingga puasa hari Senin & Kamis. Puasa sunnah sendiri terbilang beragam dalam syari'at Islam dan telah diatur tata cara serta waktu pelaksanaannya, berikut Spirit Muslim akan menjelaskan secara rinci tentang pembagian serta macam-macam puasa sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah S.A.W.


1. PUASA SYAWAL
Merupakan puasa selama 6 hari yang diaksanakan pada bulan Syawal, puasa ini bisa dilakukan secara berurutan atau terpisah, namun yang lebih afdhal adalah dilakukan secara berurutan selama 6 hari tersebut. Adapun niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawwal karena Allah SWT.”

2. PUASA DZULHIJJAH.
Merupakan puasa yang dilakukan mulai tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah secara berturut-turut. Cukup banyak keutamaan dari puasa pada tanggal ini, mulai dari terhindar dari sifat munafik hingga diibaratkan sebagai orang-orang yang berpuasa selama satu tahun penuh tanpa berbuat maksiat. Adapun niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 
Artinya:
Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’ala.

3. PUASA TARWIYAH
Yakni puasa yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Adapun niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 
Artinya:
Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’ala.

4. PUASA ARAFAH.
Puasa Arafah merupakan puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yakni saat umat Muslim melaksanakan ibadah Haji tepatnya saat orang yang berhaji melakukan wukuf di Arafah dan melakukan ibadah-ibadah lain di Arafah. Puasa Arafah ini hanya disunnahkan bagi umat Muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah Haji, adapun orang-orang yang melakukan ibadah Haji tidak dianjurkan melaksanakan puasa Arafah agar tetap kuat dan fit saat melaksanakan rukun Haji di Arafah. Adapun niat dari puasa Arafah adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya:
“Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.” 

5. PUASA TASU'A.
Puasa Tasu'a merupakan puasa yang dikerjakan pada tanggal 9 Muharram. Dianjurkan jika ingin melakukan puasa Asyura maka hendaknya melaksanakan puasa Tasu'a pada tanggal 9 lalu dilanjutkan melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, hal ini dilakukan agar puasa kita tidak menyerupai puasanya orang-orang Yahudi yang hanya dilakukan tanggal 10 Muharram saja. Adapun niat puasa Tasu'a adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”

6. PUASA ASYURA.
Puasa Asyura merupakan puasa yang dilakukan pada tanggal 10 bulan Muharram. Keutamaannya adalah Allah akan mengampuni semua dosa-dosa kecil setahun yang lalu. sedangkan dosa-dosa besar tidak akan diampuni oleh Allah kecuali dengan taubat dan rahmat dari Allah S.W.T. Adapun niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Artinya:
“Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

7. PUASA SYA'BAN.
Puasa Sya'ban merupakan puasa yang dilaksanakan pada bulan Sya'ban, tidak ada ketentuan tanggal untuk melaksanakan puasa Sya'ban namun disunnahkan untuk memperbanyak puasa pada bulan ini. Adapun niat puasa Syaban ini adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya:
“Saya niat puasa Sya’ban karena Allah ta’ala."

8. PUASA HARI SENIN DAN KAMIS
Puasa Senin & Kamis merupakan puasa yang dikerjakan mutlak pada tiap-tiap hari Senin & Kamis, namun puasa ini menjadi haram dilakukan jika bertepatan pada hari Tasyriq, yakni hari atau tanggal dimana umat Muslim dilarang berpuasa yakni saat Idul Adha, Idul Fitri, 3 hari bulan Dzulhiijjjah yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, dan separuh terakhir dari bulan Sya’ban, dan hari yang diragukan (30 Sya’ban, saat orang telah membicarakan ru’yatul hilal atau ada kesaksian orang melihat hilal yang tidak bisa diterima, seperti kesaksian seorang anak kecil). Adapun niat puasa Senin & Kamis adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى 
Artinya:
Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah Ta’ala.

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى 
Artinya:
Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah Ta’ala.

9. PUASA AYYAMUL BIDH.
Merupakan puasa yang dilakukan pada setiap pertengahan bulan, yakni setiap tanggal 13, 14, dan 15. Adapun niat dari puasa ini adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya:
“Saya niat berpuasa besok pada (ayyamul bidh) hari-hari putih sunnah karena Allah Ta’ala”.

10. PUASA DAUD.
Merupakan puasa yang dilakukan secara berselang, yakni satu hari puasa kemudian pada hari berikutnya tidak berpuasa, dan ini dilakukan terus menerus secara Istiqamah. Namun puasa ini menjadi gugur atau diharamkan jika bertepatan pada hari Tasyriq (hari diharamkannya seseorang untuk berpuasa). Adapun niat dari puasa Daud ini adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سَنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya:
“Saya berniat puasa Dawud, sunnah karena Allah ta’ala.”

0 comments:

Post a Comment