Spirit Muslim. Salah satu mata air yang memiliki banyak sekali manfaat dan khasiat ialah mata air zam-zam. Mata air ini telah dikenal sejak lama memiliki keberkahan tersendiri sejak pertama kali digali oleh nabi Ismail hingga saat ini. Air Zam-zam hingga kini terus memancarkan air yang tidak pernah surut dari zaman ke zaman, padahal air Zam-zam terus diambil oleh seluruh penduduk dunia sejak ribuan tahun lalu hingga kini, terutama kala musim haji tiba, air Zam-zam seolah-olah menjadi buah tangan wajib bagi para peziarah untuk memperoleh keberkahan.
Namun tahukah sahabat, bahwa keberkahan air Zam-zam ini bukanlah tanpa sebab, karena melalui perantara nabi Ismail, Allah S.W.T memberikan rahmat dan anugerah-Nya terhadap air suci ini yang sangat bermanfaat bagi semua makhluk di muka bumi ini. Rasa air Zam-zam yang tawar serta menyegarkan ini seolah-olah tiada tandingannya dengan berbagai air yang ada di muka bumi ini. Tidak hanya itu saja, air Zam-zam yang penuh berkah ini juga dipercaya memiliki beragam khasiat karena berbagai kandungan zat yang ada di dalamnya. Bahkan kini beberapa penelitian dilakukan untuk meneliti kandungan serta manfaat apa saja yang terkandung didalamnya. Riwayat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma yang statusnya marfu’ (perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) menyebutkan
خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ مَاءُ زَمْزَمَ فِيهِ طَعَامٌ مِنَ الطُّعْمِ وَشِفَاءٌ مِنَ السُّقْمِ
Artinya:
“Air terbaik di seluruh permukaan bumi adalah air zamzam, di dalamnya terdapat makanan (yang membangkitkan) selera, obat dari berbagai penyakit”. (H.R. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir 11/98).
Selanjutnya Spirit Muslim akan mengupas tuntas fakta-fakta menarik dan unik di balik mata air Zam-zam ini, mulai dari sisi sains hingga khasiat serta keutamaan dan keistimewaan yang terkandung didalam air Zam-zam. Berikut penjelasan selengkapnya.
SEJARAH TERBENTUKNYA MATA AIR ZAM-ZAM
Mata air Zam-zam yang terletak di sebelah Tenggara Masjidil Haram merupakan air yang bersumber dari sumur yang berjarak 11m dari Ka’bah. Mata air ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Awalnya nabi Ibrahim atas perintah Allah S.W.T membawa istrinya siti Hajar dan puteranya yakni nabi Ismail ke padang pasir yang tandus dibawah sebuah pohon dekat Ka’bah dimana Ka’bah pada waktu itu masih belum dibangun. Lalu atas perintah Allah S.W.T juga nabi Ibrahim meninggalkan mereka berdua dengan memberi bekal air dan beberapa buah kurma.
Hingga kemudian, nabi Ismail yang masih balita menangis karena merasa haus dan lapar, hingga membuat siti Hajar kebingungan mencari sumber air disekitar mereka, bahkan keadaan tersebut harus membuat siti Hajar berlari kesana kemari diantara bukit Safa dan Marwa berharap menemukan air atau setidaknya menemukan seorang musafir yang membawa air.
Nabi Ismail yang masih bayi tersebut terus menangis sembari menghentak-hentakkan kakinya ke tanah hingga memancarkan mata air yang cukup deras diantara kakinya. Siti Hajar sambil mengumpulkan air itu dan mengucapkan "Zammii...zammii...zammii", yang artinya “berkumpullah...berkumpullah....berkumpullah”. Kemudian untuk menampung air tersebut siti Hajar membendungnya dengan tanah yang ada disekitarnya.
Namun sayangnya, sepeninggal nabi Ibrahim, mata air Zam-zam selalu menjadi rebutan para penguasa. Dalam buku yang ditulis oleh Ali Husni menyebutkan bahwa mata air Zam-zam pernah hilang setelah ditimbun oleh salah satu penguasa Makkah bernama Madhad bin Amru al Jurhumi. Ia menguruk zamzam dengan pasir untuk menghilangkan jejak dan menyelamatkan harta bendanya saat diserang musuh. Setelah sekian lama sumur itu menghilang, kakek Nabi Muhammad S.A.W yakni Abdul Muthalib menemukan dan menggali kembali sumur Zam-zam berdasarkan petunjuk berupa mimpi.
FAKTA UNIK MATA AIR ZAM-ZAM
1. Letak geometris
Sumur Zamzam terletak di sebelah Tenggara Masjidil Haram, Kota Mekkah jaraknya 11 meter dari Kakbah. Celah sumur terletak di bawah tempat Thawaf 1.56 m, kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m, dan diameter sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter. Pada kedalaman 13.5 meter, sumur ini ternyata menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim (sejenis tanah liat yang halus dan dapat menampung air hujan). Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori selain itu lapisan ini berisi semacam batu-pasir hasil aliran dari tempat lain. Di bawah lapisan alluvium Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter lapisan yang dapat dilaluli oleh air (permeable). Dari lapisan inilah tempat utama keluarnya air di Sumur Zamzam. Pada kedalaman 17 meter sampai dasar sumur, sumur ini menembus lapisan batuan keras berupa batuan beku diorit yang jarang ditemukan di Indonesia
2. Mata airnya tidak pernah kering.
Umumnya sebuah sumur akan terus memancarkan airnya selama 50 hingga 150 tahun dan kemudian mengering. Namun tidak demikian dengan air Zam-zam, air ini telah memancar sejak lama bahkan sejak ribuan tahun lalu tepatnya pada zaman nabi Ismail saat beliau masih balita. Uniknya air Zam-zam ini akan terisi penuh hanya dalam waktu 11 menit setelah dipompa keluar mencapai 8000 liter/menit.
3. Mata air Zam-zam tidak ditumbuhi lumut.
Mayoritas air pada umumnya jika terdapat genangan air dalam kurun waktu tertentu maka tempat yang tergenang tersebut lama kelamaan akan ditumbuhi lumut, namun tidak demikian dengan sumber mata air Zam-zam ini. Meski sumur tersebut telah ada sejak lama, namun uniknya didalam sumur tersebut tidak ada lumut sama sekali bahkan airnya tetap terasa menyegarkan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kandungan mikroorganisme yang sedikit dalam air Zam-zam inilah yang membuat sumur ini tidak dapat ditumbuhi lumut.
4. Tingkat kemurnian yang tinggi.
Air Zam-zam memiliki tingkat kemurnian yang jauh lebih tinggi daripada air mineral biasa. Bahkan mata air dari pegunungan Alpen yang digadang-gadang merupakan air termurni didunia nyatanya tidak mampu mengalahkan kemurnian air Zam-zam ini. Hal ini terbukti setelah penelitian dilakukan, air dari pegunungan Alpen memiliki kandungan bikarbonat sebesar 357 miligram per liter sedangkan air Zam-zam 366 miligram per liter.
5. Mengandung mineral kompleks
Hasil uji coba dan sampel laboratorium menunjukkan bahwa air Zam-zam mengandung mineral yang cukup kompleks dengan jumla yang lebih banyak daripada air pada umumnya. Diantara mineral yang terkandung didalam air Zam-zam antara lain: Klorida 159,75, Sulfat 140, Nitrit 0,045, Bikarbonat 398,22, Mangan 0,014, Natrium 318, Kalium 182,2, TDS 858, Magnesium 6,86, Zat organik 2,79, Ph 7,3.
6. Struktur molekul air Zam-zam berbentuk kristal.
Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَاءُ زَمْزَمَ، لِمَا شُرِبَ لَهُ
Artinya:
“Air zamzam itu sesuai dengan niat peminumnya” (H.R. Ibnu Majah no. 3062).
Penelitian yang dilakukan oleh Masaru Emoto ilmuwan asal Jepang menyebutkan bahwa molekul air Zam-zam berbentuk kristal Hexagonal (segi enam). Ia menyebutkan bahwa molekul Zam-zam bersifat sensitif dan reaktif, artinya air Zam-zam akan bereaksi sesuai dengan kalimat yang diucapkan oleh seseorang, jika air diucapkan dengan kata-kata yang baik maka air Zam-zam bereaksi positif, pun begitu sebaliknya jika diucapkan kata-kata buruk maka akan bereaksi negatif. Selain itu dalam penelitian Masaru tersebut juga menyebutkan bahwa apabila air Zam-zam dicampur ke dalam 1000 tetes air biasa, maka air tersebut akan memiliki berbagai keistimewaan air Zam-zam.
7. Memiliki banyak sebutan.
Sebagian besar masyarakat dunia mungkin lebih familiar menyebut air suci ini dengan sebutan air Zam-zam, karena memang seperti itu sebutan awal saat siti Hajar menemukan mata air itu pertama kali. Namun tahukah sahabat, bahwa air Zam-zam memiliki sebutan lebih dari satu, dalam Tarikh al Ka'bah (2004), Guru Besar Sejarah Islam 'Ain Syams University Kairo Mesir Ali Husni menyebutkan bahwa air Zam-zam pernah mahsyur dikalangan Arab dengan sebutan zimam, zamazim, hazmah jibril, hazmatul malik, ar rakhdakh, dan al hazmah.
8. Kandungan mineral yang tinggi.
Air Zam-zam juga memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi, bahkan melebihi air mineral kemasan yang diproduksi salah satu perusahaan di Makkah yakni Moya Safa. Penelitian laboratorium menyebutkan bahwa air kemasan Moya Safa mengandung Klor sebanyak 30 CI, sementara Zam-zam mengandung 159,75 CI. Selain itu kandungan Sulfat Moya Safa menunjukkan angka 27 sedangkan air Zam-zam mencapai 140. Perbandingan mencolok juga diperlihatkan dengan kandungan kalsiumnya, Moya Safa memiliki kandungan kalsium 20 sedangkan air Zam-zam mencapai 158,8.
9. Memiliki 3 sumber mata air.
Air Zam-zam memiliki 3 mata air berbeda. Mata air pertama berasal dari arah Ka’bah yang memancar cukup deras dengan ketinggian sumber 30 centimeter dan panjang 45 cm. Mata air kedua bersumber dari Jabal Qubis (tempat dilantunkannya Adzan di sekitar Ka’bah), sumber air ini memiliki panjang 70 cm dan tinggi 30 cm. Sementara sumber ketiga memancar dari celah-celah batu sumur dari arah gunung Jabal Abi Qubis.
10. Memiliki banyak khasiat
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
زَمْزَمُ طَعَامُ طُعْمٍ، وَشِفَاءُ سُقْمٍ
Artinya:
“Zamzam adalah makanan (yang membangkitkan) selera, obat dari berbagai penyakit” (H.R. Ath-Thayalisi dalam Musnad-nya no. 459).
Kandungan mineral serta zat-zat lain yang ada pada air Zam-zam ternyata memiliki segudang manfaat, salah satunya lebih mudah menyerap kandungan iodine. Ini artinya air Zam-zam dapat dijadikan obat sebagai penetralisir keasaman lambung. Selain itu, air Zam-zam juga sangat baik jika dikonsumsi rutin, karena berbagai unsur di dalamnya dapat menghidupkan sel-sel yang telah mati, untuk membuktikannya dapat dijadikan sebagai obat luka dengan menyiramkan luka tersebut dengan air Zam-zam ini.
0 comments:
Post a Comment