//]]> SEJARAH ASAL USUL TADARUS (TADARUSAN) YANG PENUH MAKNA - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

April 10, 2020


Spirit Musim. Tadarus menjadi sebuah kebiasaan yang sering kita jumpai saat bulan Ramadhan tiba. Semangat Tadarusan menjadi ciri khas bulan Ramadhan karena seperti kita ketahui bersama bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan dimana Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Maka tidak mengherankan jika kita mudah menemui banyak umat Muslim Tadarusan saat bulan Ramadhan di beberapa tempat seperti di Masjid, Mushollah, hingga di rumah mereka masing-masing.

Tadarus atau tadarusan merupakan sebuah kegiatan membaca Al-Qur’an yang dilakukan oleh beberapa orang dimana satu orang membaca Al-Qur’an dan yang lain menyimak bacaan tersebut. Tadarusan menjadi salah satu kegiatan menyenangkan tatkala kita bisa melakukannya dengan banyak orang. Hal itu akan memicu semangat kita untuk senantiasa berlomba dalam hal kebaikan saat bulan Ramadhan. Tadarusan bukanlah hal asing dalam ranah kehidupan bangsa Indonesia, pasalnya Tadarusan telah ada dan berkembang sejak lama. Lantas seperti apa sejarah tadarusan itu ? berikut penjelasan selengkapnya.


PENGERTIAN TADARUS


Tadarus merupakan istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia untuk menyebut orang-orang yang membaca Al-Qur’an secara bersama-sama. Kata ini diambil dari bahasa Arab دَرَسَ yang berarti “Belajar”, kemudian mendapat imbuhan huruf ta’ didepan kalimat tersebut menjadi تَدْرَسَانِ sehingga memiliki makna “dua orang yang saling mempelajari”. Berangkat dari kalimat tersebut lambat laun diucapkan dengan kalimat “Tadarusan”, hingga akhirnya kalimat tersebut berubah menjadi “Daras” atau “Mendaras” yang masuk dalam kata serapan dalam KBBI.


SEJARAH TADARUS ATAU TADARUSAN.


Tadarus atau membaca Al-Qur’an memiliki banyak sekali manfaat serta faedah, salah satu diantaranya kelak Al-Qur’an akan menjadi syafaat penolong bagi pembacanya, sebagaimana hadits dari Abu Umamah al-Bahili:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِصَاحِبِهِ 

Artinya:
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya”. (H.R. Ahmad).

Tadarusan menjadi ciri khas yang dapat kita jumpai saat bulan Ramadhan tiba khususnya di Indonesia ini. Tadarus pada bulan Ramadhan berawal sebagai bentuk penghormatan umat Muslim terhadap bulan mulia tersebut, karena pada bulan Ramadhan Al-Qur’an untuk pertama kalinya diturunkan. Selain itu Tadarus merupakan kebiasaan Rasulullah S.A.W saat membaca Al-Qur’an bersama malaikat Jibril. Dalam sebuah hadits disebutkan.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Artinya:
"Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah Saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril As menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah Saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus”. (H.R. Bukhari).

Berangkat dari kebiasaan yang sering dilakukan Rasulullah S.A.W bersama Jibril dalam tadarus Al-Qur’an tersebut serta sebagai bentuk memuliakan bulan diturunkannya Al-Qur’an maka lambat laun kebiasaan tersebut dicontoh dan dajarkan oleh para ulama kepada umat Muslim yang lain hingga tadarus Al-Qur’an pada bulan Ramadhan menjadi kebiasaan yang sangat mudah kita jumpai diberbagai majlis yang ada.

0 comments:

Post a Comment