//]]> BENARKAH KOTA SARANJANA DIHUNI OLEH BANGSA JIN ? - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

January 29, 2023
Benarkah Kota Saranjana Dihuni Oleh Bangsa Jin ?

Spirit MuslimKota Saranjana kini menjadi trending lagi di media sosial TikTok setelah foto seorang perempuan dengan background bayangan kota tersebar luas. Diduga bayangan yang terlihat cukup jelas tersebut merupakan gedung-gedung dari sebuah kota ghaib yang dipercaya sebagai kota Saranjana. Tidak ada informasi lengkap mengenai kota Saranjana ini, yang ada hanyalah informasi sebuah peta pada zaman kolonial yang mencantumkan lokasi kota ini, namun sayangnya kota tersebut justru tidak ditemukan di peta modern setelah era kemerdekaan.

Banyak yang berspekulasi bahwa kota Saranjana merupakan kota yang dihuni oleh para makhluk dari golongan jin mengingat kota ini tidak jelas wujudnya dan hanya menampakkan diri secara samar-samar pada momen yang tidak terduga. Islam sendiri tidak mengingkari dari keberadaan golongan Jin sebab mereka juga sudah tercantum jelas dalam beberapa penggalan surat dari Al-Qur'an.

Untuk menjawab rasa penasaran kita mengenai misteri siapa penghuni kota Saranjana ini ? apakah kota Saranjana dihuni oleh golongan Jin aau makhluk astral lain ? berikut Spirit Muslim akan menjelaskannya untuk sahabat semuanya.


BERBAGAI KEJADIAN ANEH

Berbagai Kejadian Aneh di Kota Saranjana

Jika berbicara mengenai kota Saranjana sudah tentu akan ditemui banyak peristiwa aneh dan janggal yang terjadi. Misalnya saja kejadian sekitar tahun 1980-an dimana ada seseorang yang memesan sejumlah alat berat dari Jakarta dan mobil-mobil mewah dari Surabaya yang dialamatkan ke kota Saranjana dan transaksi itu dikabarkan sudah dibayar lunas oleh pemesan, padahal secara administratif tidak ada sebuah kota yang bernama Saranjana, hingga saat ini tidak diketahui siapa pemesan alat berat dan mobil-mobil mewah tersebut.

Keanehan kembali terjadi saat Ari Lasso menggelar sebuah konser di salah satu daerah di Kalimantan pada 2005 silam, ia tidak menyebutkan persis dimana wilayah tersebut, namun banyak yang menduga bahwa konser tersebut berada di wilayah Kotabaru Kalimantan Selatan dimana wilayah tersebut dipercaya sebagai lokasi dari kota ghaib Saranjana.

Kejadian bermula saat Ari Lasso dan rombongannya terpaksa harus membelah kerumunan penonton yang diperkirakan berjumlah 12 ribu orang lebih pada saat itu. Saat hendak meninggalkan lokasi, Ari Lasso melihat kondisi lapangan yang mendadak sudah sepi hanya dalam waktu 2 menit, secara nalar ini tidak masuk akal melihat jumlah penonton yang begitu banyak. Ia pun beranggapan bahwa penonton disana memang tertib, sehingga bisa dengan cepat keluar, namun apa yang ia dapat, saat ia berada diluar stadion pun ia juga mendapati lokasi diluar stadion juga sudah sepi dari penonton.

Sejalan dengan pengalaman Ari Lasso, Tantri Kotak juga mengalami pengalaman aneh di kota tersebut. Dimana saat Tantri turun dari panggung ia melihat banyak penonton yang keluar dari lokasi konser, normalnya jika banyak penonton keluar dari lokasi maka akan ditemui beberapa orang masih ada diluar lokasi, namun ternyata diluar dugaan, setelah Tantri bersama rombongannya keluar dari lokasi konser ia mendapati lokasi di luar pun juga sudah sepi dari penonton.


KOTA SARANJANA DIHUNI OLEH BANGSA JIN

Kota Saranjana Dihuni Oleh Bangsa Jin

Banyak spekulasi yang beredar tentang siapa penghuni dari kota Saranjana ini, mulai dari bangsa Jin hingga Makhluk Astral dari kalangan manusia yang sudah meninggal dunia. Namun yang paling mendekati dari kemungkinan ini adalah bangsa Jin yang menghuni kota Saranjana, sebab Jin sendiri sudah jelas disebut dalam beberapa ayat Al-Qur'an bahkan keberadaannya pun disandingkan langsung dengan manusia dalam beberapa ayat Al-Qur'an, misalnya saja dalam surat An-Naml ayat 17 berikut:

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ

Artinya:
“Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).(Q.S. An-Naml: 17).

Beberapa ayat Al-Qur'an yang menyandingkan antara manusia dan jin ini menunjukkan bahwasannya manusia dan Jin pada dasarnya hidup berdampingan di muka Bumi ini, namun atas izin Allah S.W.T, manusia dan jin dipisahkan dalam alam yang berbeda karena bangsa jin berbeda dengan bangsa manusia. Seandainya saja golongan jin ditampakkan dihadapan manusia tentu akan terjadi banyak konflik karena berbagai perbedaan yang mencolok diantara keduanya, mulai dari bentuk tubuh hingga kebiasaan yang berbeda cukup jauh.

Alasan berikutnya kenapa kota Saranjana dipercaya dihuni oleh bangsa Jin, karena keberadaan mereka sudah mahsyur ada sejak zaman nabi Sulaiman a.s. Bahkan teknologi yang diterapkan para jin pada zaman kekuasaan nabi Sulaiman terbilang sudah sangat maju seperti pembangunan patung-patung hingga gedung-gedung yang menjulang tinggi dimana pada zaman tersebut merupakan hal yang mustahil untuk diwujudkan.

يَعْمَلُونَ لَهُۥ مَا يَشَآءُ مِن مَّحَٰرِيبَ وَتَمَٰثِيلَ وَجِفَانٍ كَٱلْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَّاسِيَٰتٍ ۚ ٱعْمَلُوٓا۟ ءَالَ دَاوُۥدَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِىَ ٱلشَّكُورُ

Artinya:
"Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih". (Q.S. Saba: 13).

Melihat kehebatan Jin pada masa itu rasanya bukan hal yang mustahil jika kota Saranjana dihuni oleh bangsa Jin, mengingat Jin memiliki teknologi yang lebih maju daripada teknologi manusia. Selain itu penampakan kota Saranjana yang kerap kali menampakkan sebuah kehidupan yang modern yang jauh berbeda dengan kehidupan manusia juga semakin menguatkan bahwa kota Saranjana memang dihuni oleh makhluk dari golongan jin.

Selain itu ada juga kesaksian dari salah satu masyarakat sekitar yang bernama Pua Leba yang turut menguatkan indikasi ini, dimana ia kerap kali keluar masuk kota Saranjana, bahkan terkadang ada yang menjemputnya ketika tengah malam untuk memasuki kota tersebut. Ia menuturkan kalau kehidupan di Saranjana tidak jauh berbeda dengan kehidupan manusia, mereka juga makan dan minum layaknya manusia.

Ia juga menuturkan bahkan penghuni kota Saranjana juga sering keluar masuk ke dunia manusia untuk berbelanja dengan wujud manusia. Penuturan Pua Leba ini juga menjadi salah satu bukti bahwa Saranjana adalah kota yang dihuni oleh para Jin, mengingat jin bisa dengan leluasa menyerupai apapun yang ia kehendaki termasuk menjelma menjadi manusia, bahkan sejak zaman Rasulullah S.A.W, jin juga pernah menampakkan diri dihadapan Rasulullah S.A.W untuk mengganggu shalat beliau, dalam hadits disebutkan:

إِنَّ عِفْرِيتًا مِنَ الْجِنِّ تَفَلَّتَ عَلَيَّ الْبَارِحَةَ - أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا - لِيَقْطَعَ عَلَيَّ الصَّلَاةَ فَأَمْكَنَنِي اللهُ مِنْهُ فَأَرَدْتُ أَنْ أَرْبِطَهُ إِلَى سَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي الْمَسْجِدِ حَتَّى تُصْبِحُوا وَتَنْظُرُوا إِلَيْهِ كُلُّكُمْ فَذَكَرْتُ قَوْلَ أَخِي سُلَيْمَانَ: رَبِّ هَبْ لِي مُلْكًا لا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي, قَالَ رَوْحٌ: فَرَدَّهُ خَاسِئًا

Artinya:
"Sesungguhnya Ifrit dan bangsa jin tadi malam menampakkan diri kepadaku, atau dengan kalimat lain seperti itu, untuk memotong sholatku. Maka, Allah memberikan kemungkinan kepadaku untuk menangkapnya, aku ingin mengikatnya pada salah satu tiang dari tiang-tiang masjid sehingga waktu pagi agar kalian semua dapat melihatnya. Tapi, aku teringat ucapan saudaraku Sulaiman (dalam doanya), "Ya Allah! Ampunilah aku dan beri lah aku kerajaan yang tidak layak bagi seorang pun setelahku. "Maka, Allah mengembalikan Ifrit dalam keadaan hina." (HR. Al Bukhari).

Meskipun kota Saranjana hingga kini masih menjadi sebuah misteri akan tetapi jika dilihat dari sudut pandang Islam pada dasarnya semua sudah ada jawabannya, karena semua yang ada di alam ini pada dasarnya sudah tercantum jelas dalam Al-Qur'an sebagai perwujudan kekuasaan Allah S.W.T sebagai sang pemilik alam raya ini. Hanya kita sebagai manusia yang memiliki keterbatasan untuk memahami luasnya ilmu Al-Qur'an. Walahu A'lam

0 comments:

Post a Comment