//]]> Bagaimana Pandangan Islam Menyikapi Fenomena Hari Valentine ? - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

January 24, 2023
BAGAIMANA PANDANGAN ISLAM MENYIKAPI FENOMENA HARI VALENTINE ?

Spirit MuslimBagi sebagian orang, hari Valentine menjadi salah satu momen yang spesial untuk mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada pasangannya masing-masing. Namun mirisnya fenomena hari Valentine ini diperingati secara berlebihan bagi sebagian orang sehingga perayaan Valentine ini lebih identik dengan ajang maksiat dan zina semata. Dikatakan demikian karena nyatanya banyak pasangan diluar nikah yang memadu kasih pada hari Valentine dengan berjalan bersama, berpegangan tangan, bahkan sampai tidur bersama. Jelas hal tersebut menjadi salah satu pelanggaran besar dalam syariat Islam dan termasuk salah satu dosa besar.

Menyikapi maraknya muda-mudi yang ikut serta merayakan hari Valentine atau Valentine Day, Islam memandang perayaan tersebut tidak lebih dari sebuah peringatan yang tidak memiliki manfaat sama sekali, justru akan semakin memperburuk nilai-nilai serta moral bangsa karena jauh dari ajaran Islam dan budaya bangsa Indonesia. Bahkan karena besarnya pengaruh buruk dari peringatan hari Valentine ini, MUI hingga beberapa ulama besar memberikan fatwa Haram untuk merayakan hari Valentine ini.

Sebagai umat Muslim penting bagi kita untuk membentengi diri kita atas fenomena perayaan hari Valentine ini, berikut Spirit Muslim akan membagikan bagaimana caranya umat Islam menyikapi fenomena hari Valentine ini ? Apakah boleh mengkhususkan hari kasih sayang pada waktu tertentu ? dan kepada siapa saja kita memberikan kasih sayang dan cinta kita yang sesuai dengan ajaran Islam ? Berikut penjelasan selengkapnya.



KESEPAKATAN PARA ULAMA TENTANG HUKUM VALENTINE

Kesepakatan Para Ulama Tentang Hukum Valentine

Arus globalisasi yang semakin cepat semakin memudahkan transfer budaya antar negara terjadi, tidak terkecuali peringatan hari Valentine ini. Hari Valentine yang seharusnya hanya diperingati oleh orang-orang Eropa dan orang-orang Barat namun kini telah meluas hingga ke berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia. Bahkan beberapa muda-mudi Islam yang masih awam akan ilmu agama juga tidak lepas dari perangkap perayaan ini.

Melihat pengaruh hari Valentine yang semakin menggerogoti akhlak dan nilai-nilai Islam membuat ulama sepakat mengeluarkan fatwa Haram atas perayaan Valentine ini. Para ulama melayangkan fatwa ini karena didalamnya terdapat banyak unsur yang bertentangan dengan ajaran Islam, mulai Tasyabbuh atau menyerupai kebiasaan orang-orang kafir hingga kemaksiatan yang semakin merajalela karena perayaan hari Valentine ini.


Perbuatan Tasyabbuh sendiri sudah sangat jelas nampak dari perayaan hari Valentine ini, dimana perayaan Valentine merupakan perayaan yang dilakukan oleh orang-orang kafir Eropa untuk memperingati pastur mereka yang dihukum mati. Jika kita sebagai umat Muslim turut serta merayakan hari Valentine maka hal itu sudah termasuk perbuatan Tasyabbuh, yakni menyerupai kebiasaan orang-orang kafir, baik dalam segi budaya maupun ajarannya, sehingga kita akan digolongkan dengan golongan orang-orang kafir tersebut. Padahal Rasulullah S.A.W sendiri sudah memperingatkan umatnya untuk menghindarkan diri dari perbuatan Tasyabbuh ini, Rasulullah S.A.W bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Artinya:
"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Selain itu keberadaan hari Valentine ini juga kental sekali dengan ajang maksiat dan perzinahan, dimana orang-orang tanpa ikatan pernikahan tanpa rasa malu bermesraan memadu kasih dengan jalan bersama, berpegangan tangan, berpelukan, bahkan hingga berzina. Maka tidak mengherankan jika para ulama menjatuhkan fatwa Haram atas perayaan hari Valentine ini, mulai dari MUI hingga NU sepakat bahwa hari Valentine Haram hukumnya untuk diperingati apalagi dirayakan mengingat besarnya dampak yang ditimbulkan akibat perayaan ini. Allah S.W.T berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
Artinya:
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk". (Q.S. Al-Isra': 32)


SIKAP UMAT MUSLIM MENANGGAPI HARI VALENTINE

Sikap Umat Muslim Menanggapi Hari Valentine

Islam pada dasarnya mengajarkan kasih sayang dan cinta kasih kepada semua makhluk ciptaan Allah S.W.T, baik itu terhadap manusia, hewan, bahkan terhadap seisi alam raya ini. Bahkan Allah S.W.T. sendiri yang langsung mengajarkan cinta dan kasih sayang dengan menyematkan salah satu nama-Nya kedalam Asmaul Husna yakni Ar-Rahman dan Ar-Rahim yang berarti Maha pengasih dan Maha penyayang.

Kasih sayang dalam Islam memiliki arti yang lebih luas daripada yang diajarkan oleh Valentine, tidak hanya sekedar memberikan hadiah berupa cokelat dan bunga atau bingkisan semata seperti saat hari Valentine, akan tetapi memberikan nasihat dan mengingatkan antar sesama umat Muslim untuk amar ma'ruf dan nahi munkar juga menjadi salah satu bentuk kasih sayang dan cinta kasih yang begitu besar antar sesama umat Muslim.

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى ٱلْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

Artinya:
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung". (Q.S. Ali-Imran: 104)

Islam sama sekali tidak mengkhususkan waktu tertentu untuk saling berbagi kasih sayang seperti hari Valentine, akan tetapi Islam mengajarkan untuk senantiasa menebarkan kasih sayang kepada sesama umat Islam kapan pun dan dimanapun berada. Bahkan Islam tidak hanya mengajarkan cinta dan kasih sayang terhadap sesama saja, akan tetapi Islam juga mengajarkan untuk memprioritaskan cintanya terhadap Allah S.W.T dan para Rasulnya, salah satunya kepada nabi Muhammad S.A.W.

Sebagai umat Muslim tidak seharusnya kita mencontoh perbuatan orang-orang kafir dengan merayakan Valentine dimana mereka hanya mengajarkan tentang cinta terhadap sesama saja. Padahal mencintai seseorang secara berlebih hanya akan menimbulkan kekecewaan semata. Islam mengajarkan untuk memprioritaskan sebuah cinta dan kasih sayang hanya kepada Allah S.W.T dimana dengan Rahmatnya yang begitu besar kita bisa wujud dan hadir di bumi ini untuk menyaksikan dan mensyukuri kebesaran Allah 'azza wa jall. 

Selain kepada Allah S.W.T, prioritas cinta dan kasih sayang seorang Muslim selanjutnya adalah kepada baginda Rasulullah Muhammad S.A.W. Berkat risalah yang beliau sampaikan di muka bumi ini, kita mendapatkan petunjuk untuk mengarungi kehidupan dunia dan di akhirat melalui jalan Islam yang rahmatan lil 'alamin. Bahkan dengan perjuangan beliau bersama dengan para sahabat-sahabatnya membuat Islam semakin memiliki pengaruh yang kuat di dunia hingga saat ini.

Melihat begitu besarnya cinta dan kasih sayang yang diajarkan Islam seharusnya membuat kita sadar bahwa hari Valentine hanyalah perayaan murahan yang hanya bertujuan untuk memuaskan nafsu sesaat, hari Valentine sama sekali tidak memberikan manfaat bagi seseorang selain dosa besar yang akan selalu mengintainya. Sebagai umat Muslim kita memiliki marwah dan harga diri yang patut kita jaga, jangan sampai kita merendahkan diri kita dengan merayakan hari Valentine yang penuh dengan kehinaan itu. Wallahu a'lam. Semoga kita terjaga dari tipu daya syetan yang terkutuk. Aamiin.

0 comments:

Post a Comment