//]]> BIOGRAFI LENGKAP HABIB NOVEL ALAYDRUS TERUPDATE - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

December 10, 2022

Spirit Muslim. Saat ini sudah tidak asing bagi kita dengan sosok ulama sekaligus Habaib bernama lengkap Habib Novel bin Muhammad Alaydrus atau bisa dipanggil Habib Novel. Beliau saat ini sangat aktif berdakwah di berbagai tempat terutama di majelis yang beliau dirikan yakni majelis Ar-Raudhah di Solo, beliau kerap kali membagikan dakwahnya melalui berbagai media sosial, mulai Instagram hingga Youtube. Kehadiran beliau di berbagai media sosial tersebut merupakan salah satu cara beliau agar dakwah dan syiar beliau dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.

Ciri khas dakwah beliau yang lembut dan sejuk membuat banyak orang senantiasa merindukan dakwah dan ceramahnya, akhlak beliau yang begitu luhur pun menjadi cerminan beliau dalam setiap dakwahya. Maka tidak mengherankan setiap apa yang beliau sampaikan kepada para jamaah mudah untuk diterima dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengenal sosok Habib Novel lebih jauh, berikut Spirit Muslim akan menyajikan biografi lengkap Habib Novel Alaydrus terupdate, mulai dari Nasab Habib Novel, pendidikan Habib Novel, guru-guru Habib Novel, karir dakwah Habib Novel, karya-karya Habib Novel, hingga pesan dan kalam hikmah dari Habib Novel.


SEKILAS BIOGRAFI HABIB NOVEL ALAYDRUS


Nama Lengkap :Habib Novel bin Muhammad Alaydrus
Kelahiran          :Surakarta, 24 Juli 1975 / Kamis, 15 Rajab 1395 H
Orang tua         :Muhammad Alaydrus & Luluk Al-Habsyi

Habib Novel memiliki nama lengkap Habib Novel bin Muhammad Alaydrus, beliau lahir di Surakarta pada 24 Juli 1975. Ayahanda beliau bernama Muhammad Alaydrus dan Ibunda beliau bernama Luluk Al-Habsyi. Ada cerita menarik saat sang ibunda hamil, ibunda Habib Novel bermimpi didatangi oleh Almarhum Habib Sholeh Al-Hamid Tanggul yang memberikan kitab berbahasa Arab yang tebal. Ibunda Habib Novel meyakini bahwa kitab dalam mimpinya tersebut adalah isyarah atas anak yang sedang dikandungnya tersebut.

Nama Novel diberikan oleh ayah beliau, untuk meneladani Habib Salim bin Jindan yang menamakan putranya dengan nama Novel. Ayahandanya berharap agar beliau kelak bisa menjadi "singa podium" seperti Habib Salim bin Jindan dan putranya.


NASAB HABIB NOVEL ALAYDRUS


Naufal bin Muhammad bin Ahmad bin Abdurrahman bin Husein bin Abu Bakar bin Abdurrahman bin Abdullah bin Alwi bin Abdullah bin Hasan Shohib Arridhoh bin Alwi Shohib Tsibbi bin Abdullah Maula Thooqqoh bin Ahmad bin Husein bin Abdullah Alaydrus bin Abu Bakar Assakran bin Abdurrahman Assegaf bin Muhammad Maula Dawileh bin Ali bin Alwi Alghuyyur bin Muhammad Alfaqihil Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shohib Mirbath bin Ali Kholi’ Qosam bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir bin Isa Ar Rumi bin Muhammad An Naqib bin Ali Aluraidhi bin Jakfar Ash Shodiq bin Muhammad Albaqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein Putra Ali dan Fatimah Az Zahra binti Muhammad Rasulullah S.A.W.


PENDIDIKAN HABIB NOVEL ALAYDRUS


Pendidikan Habib Novel dimulai di Yayasan Pendidikan Islam Diponegoro, Surakarta. Beliau mendapatkan pendidikan mulai dari SD hingga SMP disana. Sejak kelas 2 Sekolah Dasar, Habib Novel sangat akrab dengan Masjid Riyadh. Setiap menjelang maghrib, beliau berjalan kaki menuju Masjid Riyadh untuk melaksanakan Sholat Maghrib dan juga mengikuti kegiatan-kegiatan lainnya seperti Pembacaan Ratib, tadarus Al Qur’an dan sholat berjamaah. Hal itu dilakukan Habib Novel  selama bertahun-tahun hingga beliau ke pesantren. Habib Novel mengaku jika pembacaan Maulid Simtud Durar yang dilaksakan setiap hari jumat adalah ruhnya. Setelah lulus SMP beliau melanjutkan jenjang pendidikannya di SMAN 2 Surakarta. Setelah lulus dari pendidikan formal, kakek beliau memberikan nasehat, "Jika Habib Novel menguasai bahasa Arab, maka akan mendapatkan ilmu laduni".


Mengetahui hal demikian Habib Novel pun bertekad untuk melanjutkan pendidikan di luar kota, akan tetapi ibunda Habib Novel melarangnya, hingga suatu saat sekitar akhir tahun 1994 Habib Novel berhasil membujuk ibunya untuk memberikan restu kepadanya dan meneruskan pendidikan di Darul Lughah wad Dakwah (Dalwa) di desa Raci, Pasuruan untuk menuntut ilmu Bahasa Arab. Kurang dari 7 bulan, beliau berhenti dari pesantren atas permintaan ibundanya. Saat izin pulang, Habib Hasan Baharun yang biasanya tidak mudah memberi izin, mengatakan kepada Habib Novel untuk pulang karena yang dipelajari sudah cukup dan telah memperoleh keberkahan.


Setelah meninggalkan pesantren, Habib Novel kembali ke Solo dan belajar kepada Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi di Solo sejak tahun 1995 hingga Habib Anis wafat pada 2006. "Habib Anis menyebut jika saya merupakan muridnya, dan itu menjadi sebuah kebahagian untuk saya”, ungkap Habib Novel. Habib Novel mulai menerjemahkan dan menulis buku atas permintaan putra Habib Anis yakni Habib Husein sejak tahun 1997 hingga kini. Hingga saat ini, karya Habib Novel sudah mencapai puluhan judul. Habib Novel mulai aktif berdakwah keliling kota hingga ke luar negeri sepeninggal Habib Anis.


GURU-GURU HABIB NOVEL ALAYDRUS


1. Habib Hasan Baharun
2. Habib Anis bin Alwi Al-Habsyi 


DAKWAH HABIB NOVEL ALAYDRUS


Sepeninggal Habib Anis yakni pad 2006, Habib Novel baru secara aktif berdakwah keliling nusantara hingga ke mancanegara. Beliaupun mendirikan majelis Ar-Raudah yang berpusat di Solo. Majelis yang beliau asuh mendapat sambutan baik dari masyarakat luas, ribuan jamaah hadir dari berbagai wilayah untuk mendengarkan kajian yang rutin beliau adakan setiap Jum'at malam.

Beliau selalu berusaha membuat majelis yang beliau pimpin tersebut sebaik mungkin, baik dari segi cara dakwah beliau, hidangan yang beliau sediakan, hingga kondisi bangunan yang nyaman. Karena beliau memiliki prinsip bahwa dakwah akan berhasil dan mudah diterima jika apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan haruslah nikmat.

Seiring berjalannya waktu, Habib Novel mulai mengembangkan dakwahnya melalui beberapa medial sosial seperti Instagram dan Youtube dengan jumlah subscriber mencapai ratusan ribu. Namun meskipun subsriber beliau banyak, beliau tidak memiliki niat untuk mengambil keuntungan dari channel tersebut, niat beliau membangun channel tersebut memang murni untuk tujuan dakwah dan syiar Islam.


KARYA-KARYA HABIB NOVEL ALAYDRUS


1. Ahlul Bid'ah Hasanah jilid 1 & 2
2. Akhlaq Nabi
3. Akhlaq Para Wali
4. Jurus-jurus Taqwa
5. Mana Dalilnya jilid 1& 2
6. Ini Dalilnya
7. Sirrul Asrar
8. Surga di Depan Mata
9. Umat Bertanya Ulama Menjawab
10. Secangkir Kopi Hukmah
11. Sehari Bersama Rasul
12. Kangen


PESAN HABIB NOVEL ALAYDRUS


1. “Niat adalah ruh dan pondasi setiap amal, kekuatan amal bergantung pada niatnya”
2. “Orang yang beragama adalah orang yang berakhlak”
3. “Belajarlah yang banyak biar pikiran tidak sempit”
4. “Orang yang bijak ialah mereka yang sudah mengetahui banyak hal, namun ia masih ingin terus belajar agar bisa mengembangkan ilmu yang dimilikinya”

0 comments:

Post a Comment