//]]> PANDANGAN ISLAM TENTANG HARI VALENTINE - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

February 03, 2019



Spirit Muslim. Hari Valentine atau Valentine Days yang telah lama dikenal dunia ini kini jauh mengalami pergeseran makna yang jauh berbeda dari esensi asalnya. Keberadaannya yang digadang-gadang sebagai hari kasih sayang kini tak lebih dimanfaatkan sebagai ajang melampiaskan nafsu belaka bagi sebagian orang. Bagaimana tidak, pasalnya pada hari tersebut kasih sayang tidak dimaknai secara universal, akan tetapi lebih menekankan pada hal-hal yang berbau perzinahan dan kesyirikan.

Padahal Islam sudah jelas menyebutkan bahwa haram hukumnya bagi umat Islam untuk mendekati perzinahan. Belum lagi dalam hari Valentine juga terdapat unsur syirik yakni secara tidak langsung turut mengagungkan dewa-dewa bangsa Romawi.

Lantas bagaimana Islam menyikapi hari Valentine tersebut ?, bagaimana Islam memandang hari Valentine sebagai hari kasih sayang ?

Baca Juga: Haram hukumnya merayakan hari Valentine bagi umat Islam.
HARI VALENTINE TIDAK LEBIH DARI AJANG SYIRIK DAN BERZINA.

Momen hari Valentine merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu bagi sebagian orang untuk mengkespresikan rasa kasih sayangnya terhadap orang-orang terdekatnya. Namun satu hal yang harus diperhatikan, meskipun hari itu merupakan hari yang mengajarkan kasih sayang, namun Islam tidak pernah mengajarkan umtnya untuk merayakan hari Valentine.

Dilihat dari histori sejarahnya saja, sudah jelas terlihat bahwa Valentine bukanlah budaya bagi umat Islam. Ironisnya budaya hari Valentine cenderung mengerucut terhadap perbuatan Syirik. Bagaimana tidak, arti kata Valentine sendiri memiliki makna “yang maha perkasa” yang ditujukan kepada dewa-dewa bangsa Romawi, yakni Nimrod dan Lupercus. Belum lagi dalam Valentine identik juga dengan sosok Cupid (bayi bersayap dengan membawa panah) yang notabene ia adalah putra Nimrod. Hal ini sudah sangat jelas bahwa mengagungkan tuhan selain Allah merupakan tindakan syirik (menyekutukan Allah) dan termasuk kategori dosa besar.


الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya:
“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untuk kalian; karena itu janganlah kalian mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kalian mengetahui”. (Q.S. Al-Baqarah: 22).

Selain itu perayaan Valentine kini mengalami pergeseran makna yang cukup signifikan, yang mana dahulu hanya dilakukan oleh bangsa Romawi untuk mengagungkan dewa mereka, namun sekarang tak lebih dari sebuah ajang kemaksiatan dan perzinahan yang mereka lakukan dengan alasan kasing sayang. Sungguh mereka yang terperdaya dan terjerumus oleh bujuk rayu syetan akan sulit untuk membedakan antara kasing sayang sejati dan nafsu birahi.


وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Artinya:
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk". (Q.S. Al-Isra' :32).

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:


كُـتِبَ عَلَـى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبُـهُ مِنَ الـِزّنَا مُدْرِكٌ ذٰلِكَ لَا مَـحَالَـةَ : فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُـمَـا النَّظَرُ ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُـمَـا الْاِسْتِمَـاعُ ، وَالـِلّسَانُ زِنَاهُ الْـكَلَامُ ، وَالْيَـدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْـخُطَى ، وَالْقَلْبُ يَـهْوَى وَيَتَمَنَّى ، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَ يُـكَـذِّبُـهُ

Artinya:
"Telah ditentukan atas anak Adam (manusia) bagian zinanya yang tidak dapat dihindarinya : Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah dengan meraba atau memegang (wanita yang bukan mahram, Pen.), zina kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah menginginkan dan berangan-angan, lalu semua itu dibenarkan (direalisasikan) atau didustakan (tidak direalisasikan) oleh kemaluannya". (H.R. Bukhari dan Muslim dengan lafadz yang shahih).

Dengan turut serta merayakan hari Valentine berarti sama saja kita ikut menyerupai kebiasaan orang-orang kafir karena kebudayaan tersebut bukan kebudayaan yang lahir dari agama Islam. Dan seperti yang diketahui bersama, bahwa syari'at mengharamkan umatnya untuk menyerupai bahkan mendukung semua kegiatan yang menjurus kepada kebiasaan kaum kafir karena dikhawatirkan umat Islam akan terjerumus kedalam kesesatan yang diajarkan kaum kafir.

ARTI KASIH SAYANG SEJATI DALAM ISLAM.

Islam memandang kasih sayang dengan begitu sederhana namun dalam kemasan kompleks. Kasih sayang dalam Islam tidak hanya terbatas pada sesama manusia, Islam mengajarkan bahwa kasih sayang meliputi semua ciptaan Allah S.W.T.

Memang, dalam Valentine diajarkan kasih sayang terhadap sesama manusia, mulai dari keluarga hingga pasangan hidup. Akan tetapi kebebasan dalam merayakan Valentine tersebut juga berdampak buruk bagi pasangan muda mudi yang belum terikat oleh ikatan pernikahan, pasalnya kasih sayang dalam Valentine mereka artikan secara salah.

Kasih sayang yang diharamkan dalam Islam adalah kasih sayang tanpa ikatan pernikahan, kasih sayang jenis ini tak lebih hanya sebuah alibi untuk menutupi hawa nafsu dengan istilah cinta dan kasih sayang palsu. Rasulullah S.A.W bersabda


مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Artinya:
“Tidaklah aku menginggalkan fitnah, setelah aku (wafat), yang lebih berbahaya atas laki-laki daripada wanita”. (H.R. Al-Bukhari no: 5096. Muslim, no: 2740, dan lainnya, dari Usamah bin Zaid).

Lantas benarkah Valentine yang notabene merupakan ajaran bangsa barat mengajarkan arti kasih sayang yang sebenarnya ? Jika pun demikian kenapa bangsa barat malah menjadi pionir dari berbagai kasus pembunuhan luar biasa di  dunia ?

Sebagai perbandingan, Lihatlah bagaimana bangsa barat  yang mengajarkan kasih sayang malah membunuh dan menembak satu persatu suku Indian di benua Amerika yang kini nyaris punah. Lihatlah kebiadaban bangsa barat yang telah membuat jutaan jiwa melayang akibat perang dunia I dan II. Lihatlah bagaimana Serbia telah menyembelih umat Islam di Bosnia, anak-anak mati ditembak, janin bayi dikeluarkan paksa dari rahim ibunya. Lihatlah semua fakta tersebut, Valentine yang digadang-gadang adalah hari kasih sayang, kini tak ubahnya peribahasa menggarami sebuah lautan, tidak guna sama sekali.

Bandingkan sejarah Islam yang mengajarkan arti kasih sayang yang sebenarnya, di mana anak-anak bermain dengan bebas di taman-taman kota, meski orang tua mereka lain agama. Bandingkan dengan sejarah perluasan masjid di Mesir yang tidak berdaya lantaran tetangga masjid yang bukan muslim keberatan tanahnya digusur. Bandingkan dengan pengembalian uang jizyah kepada pemeluk agama Nasrani oleh panglima Abu Ubaidah Ibnul Jarah, lantaran merasa tidak sanggup menjamin keamanan negeri

Siapakah yang menampung pengungsi Yahudi ketika diusir dari Spanyol oleh rejim Kristen? Tidak ada satu pun negara yang mau menampung pelarian Yahudi saat itu, kecuali khilafah Turki Utsmani. Sebab meski tidak seagama, Islam selalu memandang pemeluk agama lain sebagai manusia juga. Mereka harus dilindungi, diberi hak-haknya, diberi makan, pakaian dan tempat tinggal layak. Syaratnya hanya satu, jangan perangi umat Islam. Dan itu adalah syarat yang teramat mudah. Namun kini kasih sayang yang telah diberikan oleh umat Islam kepada Umat yahudi telah disia-siakan, dengan angkuhnya mereka menjajah, menganiaya, menembak, bahkan membunuh umat Islam di Palestina.

Mari berfikir, Islam sangat indah dengan kesederhanaan dan kompleksitasnya, Islam tidak mengajarkan memberikan kasih sayang hanya pada tanggal 14 Februari saja, Islam mengajarkan bahwa umatnya harus saling mengasihi dan menyayangi semua ciptaan Allah S.W.T selama hidupnya hingga akhir hayat mereka sebagai bekal amal kebaikan menuju kampung akhirat. Inilah kasih sayang sejati yang diajarkan Islam, kasih sayang yang bersifat universal yang menunjukkan bahhwa Islam adalah Rahmatan Lil 'Alamin.


وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya:
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia”. (Q.S. Al Anbiya: 107)

Mari berfikir lagi, jika kita merayakan Valentine siapa yang akan diuntungkan ? dan apa untungnya bagi kita sebagai umat Islam ?. Sudah jelas, keuntungan hanya berpihak kepada kaum kafir dan bangsa barat, mereka akan berfikir bahwa kita dapat dibodohi hanya dengan perayaan yang tidak jelas sejarahnya. Belum lagi mereka akan menganggap bahwa kualitas iman kita tidak lebih besar dari ujung kuku manusia. Selain itu jika umat Muslim bangga dan bahagia dengan datangnya hari Valentine sudah barang tentu hal tersebut akan mengundang murka Allah S.W.T. Sungguh tidak ada untungnya sama sekali bagi kita umat Islam merayakan hari Valentine, semua hanya sia-sia belaka yang hanya akan berakhir dengan kekecewaan semata. Wallahua'lam.

0 comments:

Post a Comment