//]]> INILAH RUNTUTAN LENGKAP PERISTIWA BENTROK DI AL-AQSA 2017 - SPIRIT MUSLIM (SPIRUM)

July 25, 2017



Spirit Muslim. Ketegangan kembali terjadi di Yerussalem. Kekerasan demi kekerasan terjadi di sekitar kompleks Al-Aqsa yang berujung pada pengetatan keamanan oleh militer Israel. Umat Muslim sangat dibatasi untuk melakukan ibadah di Masjid Al-Aqsa lantaran terjadi penembakan polisi oleh orang tak dikenal. Pengetatan ibadah ini dianggap sebagai sebuah pelecehan terhadap umat Muslim disana karena Israel membatasi akses ibadah bagi kaum Muslim di Masjid Al-Aqsa.
Korban berjatuhan hingga mengundang kecaman keras dari dunia Internasional. Rangkaian peristiwa mencekam tersebut berlangsung selama kurang lebih seminggu sejak 14 Juli 2017.

-14 Juli 2017
Tiga orang Arab-Israel bersenjata senapan otomatis dan pisau keluar dari kompleks Haram Al-Syarif. Bagi Yahudi dikenal sebagai bukit suci. Mereka menembak 2 polisi yang berjaga di dekat lokasi. Orang Arab-Israel merupakan orang keturunan Palestina yang tetap tinggal di tanah mereka setelah terciptanya Israel pada tahun 1948.

Mereka kabur ke arah dalam dimana terdapat Masjid Al-Aqsa dan Dome Of The Rock. Hingga pada akhirnya mereka ditembak mati oleh militer. Buntut dari kejadian itu, akhirnya Israel memutuskan menutup kompleks tersebut hingga membuat umat Muslim geram pasalnya umat Muslim tidak dapat melaksanakan shalat Jum'at disana.

Lokasi itu tertutup pada hari berikutnya, sementara bagian lain dari kota tua Yerussalem dalam kondisi terkurung lantaran Israel mengerahkan pencarian atas senjata yang diduga masih disembunyikan.

-15-16Juli 2017

Pada 15 Juli, perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa lokasi tersebut akan dibuka pada hari berikutnya dan militer akan memasang detektor metal dan kamera pengawas untuk mencegah serangan lagi.

Namun ketika kompleks tersebut dibuka pada 16 Juli dengan segala perangkat keamanan tersebut, umat Muslim menolak karena kebijakan tersebut diartikan sebagai kontrol Israel atas lokasi tersebut. Umat muslim pun pada akhirnya menggelar shalat Jum'at di jalanan menuju ke lokasi.

-16-20 Juli 2017

Mulai dari 16 Juli hingga 20 Juli, bentrokan separadis sering terjadi. Para Muslim tetap pada keyakinan untuk tidak memasuki kompleks yang telah dipasangi detektor metal. Hingga pada akhrnya ada insiden yang terjadi pada 18 Juli, yakni penembakan terhadap imam besar Masjidil Aqsa, Syekh Ikrima Sabri saat beliau baru saja menunaikan shalat isya'. Kejadian tersebut berlangsung saat polisi Israel mencoba membubarkan paksa para jama'ah. Syekh Sabri dilaporkan terluka akibat luka tembak setelah sebelumnya dibawa ke rumah sakit Al-Maqassid di Yerussalem timur.


Pada 20 Juli, presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bergabung dengan kepemimpinan Palestina untuk mendesak Israel memindahkan detektor metal tersebut. Namun setelah berkonsultasi dengan pihak militer, Netanyahu tetap pada pendiriannya dengan tetap meletakkan detektor metal tersebut di lokasi.

-21 Juli 2017
Menjelang shalat Jum'at, Polisi Israel membatasi orang-orang yang berusia dibawah 50 tahun untuk masuk ke dalam kompleks kota tua. Hingga pada akhirnya terjadi bentrok besar-besaran di tepi barat dan berujung pada tewasnya 3 orang palestina.

Presiden Palestina Mahmud Abbas mengaku telah memutus kontak dengan Israel. Dihari yang sama, seorang warga Palestina mendobrak masuk kedalam rumah Yahudi di Neve Tsuf di tepi barat dan menikam 4 orang warga Israel. Tiga diantaranya tewas, sedangkan warga Palestina itu di tembak tetangga korban.

-22-23 Juli 2017

Bentrokan di Yerussalem kembali terjadi, tepatnya di sebelah timur dan tepi barat Yerussalem. Kejadian ini berujung pada tewasnya 2 orang warga Palestina ketika sebuah pom bensin meledak.

Para diplomat mengatakan bahwa dewan keamanan PBB akan menggelar perundingan tertutup dalam dua hari kedepan setelah Mesir, Prancis dan Swedia menyerukan pertemuan untuk mendiskusikan penanganan di Yerussalem tersebut.

Pada 23 Juli sebuah roket menyerang Israel dari Gaza dan meledak di area terbuka. Dalam kejadian ini tidak ada korban luka maupun tewas.

-27 Juli 2017

Ketegangan mereda dengan peristiwa dipindahkannya pagar pembatas dan jembatan yang telah dipasang Israel di dekat masjid Al-Aqsa memenuhi permintaan demonstran. Keputusan disambut suka cita oleh warga Palestina namun para pemimpin Muslim disana masih beum memutuskan apakah jama'ah dapat kembali ke masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan shalat dan mengakhiri krisis. Hal ini lantaran disana masih terdapat detektor logam dan kamera pengawas yang masih belum disingkirkan dari area Al-Aqsa.

Itulah serangkaian peristiwa penting saat bentrokan terjadi di Yerussalem - Palestina. Kejadian tersebut merupakan salah satu peristiwa terpahit yang pernah dialami oleh warga Palestina. Bagaimana tidak, sebuah tempat suci untuk beribadah itu kini benar-benar dijaga ketat dengan berbagai pengamanan yang ada disana, ini merupakan bukti pelecehan serius yang dilakukan oleh Israel kepada Palestina, padahal tidak selayaknya tempat ibadah diperlakukan demikian, karena didalamnya masih terdapat hak orang lain melakukan ibadah. Semoga sedikit artikel ini mampu menggugah kita semua bahwa banyak saudara seiman kita disana yang kini tengah memperjuangkan hak-hak umat Islam agar Islam tidak dilecehkan dimata dunia. Pertanyaan terbesar kita, apa yang sudah kita perbuat untuk membantu mereka disana ?, apa yang sudah kita perbuat untuk membela Islam di mata dunia ?. Wallahu a'lam. Semoga Allah selalu memberikan perolongan kepada saudara-saudara kita yang tengah mati-matian memperjuangkan Islam. Aminn.

0 comments:

Post a Comment